Kritik Pedas Prilly Latuconsina Soal Isu Mandi Air Galon dengan Menteri Pariwisata
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 22 Sep 2025
- comment 0 komentar

Kritik Pedas dari Prilly Latuconsina terhadap Menteri Pariwisata
DIAGRAMKOTA.COM – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana kembali menjadi sorotan setelah menerima kritik tajam dari aktris sekaligus aktivis pariwisata, Prilly Latuconsina. Kritik ini muncul sebagai respons atas isu yang menyebut bahwa Menpar meminta air galon untuk kebutuhan mandi selama kunjungan kerja di Labuan Bajo, NTT. Isu tersebut menimbulkan kontroversi karena air galon biasanya disediakan untuk minum, bukan untuk keperluan mandi.
Publik menganggap permintaan tersebut tidak peka terhadap kondisi daerah yang sering kesulitan mendapatkan air bersih. Hal ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Prilly Latuconsina, yang menilai bahwa gaya dan pendekatan Menpar dalam menjalankan tugasnya perlu diperbaiki.
Penjelasan Prilly tentang Pemahaman Pariwisata
Prilly Latuconsina menulis komentar tajam di unggahan akun Instagram Wakanda Talks pada Minggu 21 September 2025. Dalam komentarnya, ia menyampaikan pandangan bahwa Menpar seharusnya lebih memahami esensi pariwisata Indonesia. Ia menanyakan apakah Menpar pernah merasakan langsung pengalaman seperti berenang di danau, trekking di hutan, atau menyelam bersama peneliti karang.
“Bu Menteri, pernah enggak sih ngerasain langsung serunya nyemplung di danau, trekking hutan, atau diving bareng peneliti karang? Soalnya pariwisata itu bukan cuma soal data dan laporan, tapi soal rasa dan pengalaman. Biar tahu rasanya jadi traveler di negeri sendiri, bukan sekadar pemaparan di podium dan promosinya cuma jadi jargon,” tulis Prilly.
Bagi Prilly, para pejabat pariwisata seharusnya tidak hanya bergantung pada data dan acara seremonial. Menurutnya, pengalaman langsung di daerah akan menjadi kunci agar kebijakan pariwisata bisa lebih dekat dengan masyarakat.
Sorotan Publik Sebelumnya
Kasus ini menambah daftar panjang kritik terhadap Menpar Widiyanti. Sebelumnya, ia juga mendapat kritik terkait gaya pidatonya yang dinilai kurang efektif. Banyak yang menganggap bahwa Menpar sering terbata-bata, gugup, dan terlalu bergantung pada teks pidato.
Akademisi seperti Rhenald Kasali menilai kemampuan komunikasi Menpar masih lemah, terutama dalam menjalin hubungan dengan audiens. Gaya berbicara dalam bahasa Inggris yang dinilai kurang lancar juga memperkuat kritik publik. Psikolog menambahkan bahwa lemahnya public speaking Menpar menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap materi yang disampaikan, sehingga melemahkan citra sebagai pembicara publik. Beberapa pihak bahkan menyarankan agar Menpar mengikuti pelatihan komunikasi untuk meningkatkan kapasitasnya.
Tidak Ada Penjelasan Resmi
Hingga saat ini, Kementerian Pariwisata belum memberikan penjelasan resmi terkait isu air galon yang memicu kontroversi. Menpar Widiyanti Putri Wardhana juga belum memberikan klarifikasi secara langsung.
Kritik dari publik, termasuk dari kalangan selebriti seperti Prilly, menunjukkan betapa besarnya perhatian masyarakat terhadap figur pejabat publik dan cara mereka menjalankan tugas. Isu ini masih ramai dibicarakan di media sosial, dan mungkin akan terus menjadi topik hangat dalam waktu dekat.





Saat ini belum ada komentar