Tiga Provinsi dan 13 Kabupaten di NTT Bertanding di Alor untuk Piala Gubernur

Pertandingan Tinju Nasional di Kabupaten Alor

DIAGRAMKOTA.COM – Pertandingan tinju yang memperebutkan piala Gubernur NTT digelar untuk pertama kalinya di Provinsi NTT. Acara ini berlangsung di Kota Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor, pada Rabu 16 September 2025. Pertandingan ini menjadi agenda nasional yang menarik perhatian banyak pihak.

Acara ini diikuti oleh atlet dari tiga provinsi di Indonesia dan 13 kabupaten/kota di NTT. Tiga provinsi tersebut adalah Kalimantan Timur dan dua provinsi lainnya dari Papua. Keikutsertaan atlet dari berbagai daerah menunjukkan antusiasme terhadap pertandingan ini.

Wakil Gubernur NTT, Irjen Purnawirawan Johny Asadoma, menyampaikan hal ini dalam kegiatan tatap muka bersama Pemerintah Kabupaten Alor, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemuda di Aula Rumah Jabatan Bupati Alor, pada Selasa 16 September 2025. Kedatangan Johny di Alor bertujuan untuk menghadiri sejumlah kegiatan, termasuk pembagian sembako, membuka pertandingan tinju nasional, serta tatap muka dengan pemerintah dan para tokoh terkait masalah tawuran yang marak terjadi di Kota Kalabahi.

Dalam acara tersebut, Johny didampingi Wakil Bupati Alor, Rocky Winaryo, SH, MH, Ketua DPRD Alor, Paulus Brikmar, Kapolres Alor, AKBP Nur Azhari, Sekda Alor, Sony Alelang, serta unsur Forkopimda lainnya. Hadir juga mantan Bupati Alor, Ir. Ans Takalapeta dan Ibu Dina Takalapeta, Kadis Perindag Provinsi NTT, DR. Zeth Sony Libing, M.Si, serta Anggota DPRD Provinsi NTT, Soleman Gorangmau.

Johny menjelaskan bahwa salah satu tujuan kedatangannya di Alor adalah membuka pertandingan tinju skala nasional yang memperebutkan piala Gubernur NTT. Perhelatan ini merupakan pertama kali digelar di NTT dan Kabupaten Alor menjadi tuan rumah. Menurut Johny, piala Gubernur ini adalah idenya sendiri, dan ia memilih Alor karena keinginannya untuk memberikan peluang bagi atlet lokal.

Pertandingan ini akan diikuti oleh atlet dari tiga provinsi dan 13 kabupaten/kota di NTT. Salah satu tim dari Kalimantan Timur disebabkan karena adanya dukungan dari Kolonel Jemi Oil, yang mendorong timnya untuk berlaga di Alor.

Ring tinju yang digunakan dalam pertandingan ini memiliki standar internasional. Ring ini sebelumnya digunakan dalam laga Asean Games dan kemudian dikirim ke Kupang untuk menjadi pusat latihan tinju nasional ketika Johny masih menjabat sebagai Ketua Pertina Pusat beberapa tahun lalu.

Johny mengajak masyarakat Kabupaten Alor, khususnya generasi muda, untuk termotivasi dengan berlatih tinju guna mengembangkan prestasi. Ia berharap mereka tidak melakukan perbuatan merugikan diri sendiri dan orang lain seperti tawuran yang sering terjadi.

“Dengan tinju, ada prestasi, bisa juara, dapat uang, penghargaan, dan popularitas. Bisa jadi anggota dewan atau bahkan Bupati atau Wakil Bupati,” ujarnya.

Johny menyampaikan kekesalannya atas peristiwa tawuran yang terjadi, karena membuat rusak nama daerah dan berdampak buruk. Ia meminta semua pihak untuk berdamai dan mendukung kegiatan positif.

“Mari dukung kegiatan tinju ini. Jangan sampai nanti terjadi tawuran, dan salah pukul lagi orang Papua karena orang Papua dan orang Alor mirip. Masalah jadi besar. Orang Papua cari orang kita lagi, dan nama kita rusak 1 Republik ini,” tambahnya dengan nada jenaka namun penuh makna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *