Bentuk Kepedulian Cegah DBD, Cahyo Harjo Bersama Relawan BHS Lakukan Fogging Ratusan Rumah Warga Nyamplungan

DIAGRAMKOTA.COM – Anggota Komisi E DPRD Jatim Cahyo Harjo Prakoso terlihat antusias menyemprot rumah warga di kawasan Jalan Nyamplungan Balokan Surabaya sebagai upaya pencegahan penyakit demam berdarah.

Cahyo bersama relawan BHS Peduli melakukan fogging ke sektiar 250 rumah warga Nyamplungan Balokan tersebut setelah menerima laporan bahwa beberapa warganya terjangkit demam berdarah.

Dalam kunjungannya tersebut, Cahyo bersama kawan DPRD jatim juga melakukan kajian dan meminta evaluasi syarat dari BPJS untuk menangani pasien demam berdarah, karena syaratnya sungguh tidak masuk akal seperti harus mengalami muntah terlebih dahulu dan suhu badan minimal 40 derajat celcius.

“Sudah menjadi bahan diskusi kami dengan BPJS baik di pusat maupun di regional 8 di wilayah Jatim ini, In Sya Allah akan ada perbaikan standarisasi itu,” terangnya. Selasa (22/7/2025).

Evaluasi standarisasi suhu badan minimal 40 derajat celcius dan harus muntah-muntah lebih dulu untuk dapat dicover BPJS merupakan bentuk keprihatinan DPRD Jatim kepada masyarakat yang seharusnya mendapatkan perawatan kesehatan yang lebih baik.

“Ini menurut kami harus diperbaiki lah,” tegas ketua DPC Gerindra Surabaya tersebut.

Gerindra Surabaya sangat mengapresiasi upaya Pemkot mencegah penyebaran demam berdarah, sehingga Cahyo bersama partainya bersinergi dengan pemerintahan kota untuk melindungi masyarakat dari penyakit musiman yang dapat berakibat fatal jika telat penanganannya.

“Kita berharap setiap masyarakat di sini bisa terlindungi dari msibah maupun potensi mematikan dari penyakit ini,” sambungnya.

Di tempat yang sama, Ketua RW 13 Kelurahan Ampel Choirul Maknun berterima kasih kepada Cahyo dan relawan BHS Peduli sudah melakukan fogging ke wilayahnya untuk mencegah demam berdarah, dan dia pun mengapresiasi DPRD Jatim akan mengevaluasi aturan BPSJ bagi pasien penyakit ini.

“Cukup bagus itu, saya senang sekali karena memang untuk demam berdarah ini nunggu ada korban baru dilaksanakan penyemprotan, kalau bisa di saat musim-musim mau hujan ini seperti ini kita sikat aja jangan sampai nunggu korban,” ujarnya.

Sementara itu, Kader Surabaya Hebat (KSH) kelurahan Ampel sudah melakukan berbagai upaya pencegahan peredaran demam berdarah seperti tiap jumat sekali menggereb rumah warga untuk membersihkan tempat penampungan air dan mengimbau warga menjaga kebersihan.

“Semua jentik diperiksa mulai dari kamar mandi itu diperiksa semua,” terang Vivit Fitria.