Perkembangan Pasar Keuangan Global dan Dampaknya terhadap Ekonomi Indonesia
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Kam, 11 Des 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Pasar keuangan global mengalami perubahan signifikan akhir-akhir ini, dengan sentimen positif yang mendorong kenaikan indeks saham di Wall Street. Indeks Dow Jones dan Russell 2000 masing-masing naik sebesar 1% dan 1,3%, didorong oleh optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat setelah The Fed melakukan pemangkasan suku bunga dalam rapat FOMC.
Kebijakan Suku Bunga The Fed yang Mempengaruhi Pasar Global
The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis point menjadi rentang 3,50%-3,75%. Keputusan ini diambil meskipun ada perbedaan pendapat internal dengan voting 9-3. Selain itu, dotplot terbaru menunjukkan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis point lagi pada tahun 2026 dan 2027. Pejabat Fed juga merevisi target pertumbuhan ekonomi tahun 2026 menjadi 2,3% (dari sebelumnya 1,8%) dan inflasi menjadi 2,4% (dari sebelumnya 2,6%). Untuk menjaga likuiditas pasar, The Fed akan membeli obligasi jangka pendek sebesar $40 miliar per bulan.
Dampak Terhadap Valuta dan Komoditas
Pelaku pasar menyikapi nada yang lebih dovish dari pidato Powell, sehingga dollar dan yield obligasi AS turun. Dollar (DXY) turun 0,6% ke 98,6, sementara yield obligasi 10 tahun AS turun 3 basis point ke 4,15%. Emas naik 0,5% ke $4.228 per ounce, tembaga meningkat 0,9% ke $11.566 per ton, dan minyak WTI naik 1,2% ke $58,9 per barrel.
Fokus pada Kebijakan BI Setelah Pemangkasan Suku Bunga Fed
Fokus pasar domestik saat ini berpindah ke keputusan suku bunga Bank Indonesia setelah Fed melakukan pemangkasan tadi malam. Kebijakan ini membuka peluang BI untuk kembali melanjutkan pemangkasan suku bunga BI7DRR pada rapat minggu depan.
Perkembangan Sektor Bisnis dan Investasi di Indonesia
Beberapa perusahaan besar di Indonesia juga mengumumkan rencana strategis dan pengambilan keputusan penting. Misalnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartanto memastikan proses negosiasi dan realisasi kebijakan dagang dengan AS masih berjalan, meski ada potensi pembatalan kesepakatan. Kedua belah pihak akan mengadakan pertemuan pekan ini. ***





Saat ini belum ada komentar