Pengusaha Ford Gunakan Mobil Listrik Tiongkok ke Kantor
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 2 menit yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – CEO Ford, Jim Farley, mengambil pendekatan baru untuk memahami seberapa besar ancaman produsen mobil listrik China.
Alih-alih mengandalkan laporan pasar atau riset internal, Farley justru berangkat kerja menggunakan mobil listrik buatan China, termasuk Xiaomi SU7.
Dalam wawancara dengan media Argentina, La Nación, Farley mengatakan bahwa Xiaomi menawarkan pengalaman digital sekelas produk Apple.
“Saya sangat terkesan dengan Xiaomi. Tidak mengherankan jika mereka begitu sukses, mereka adalah Apple dari Tiongkok,” kata Farley dilaporkan dariCarnewschina, Rabu (3/12/2025).
“Anda masuk ke mobil dengan ponsel dan tidak perlu melakukan pairing karena mobil langsung mengenali Anda. Ada pengenalan wajah, asisten AI, dan akselerasinya dari 0–100 km/jam bisa tiga detik hanya dengan satu sentuhan. Rasanya seperti Porsche Taycan,” katanya.
Langkah ini bermula setelah Farley berkunjung ke China tahun lalu. Sekembalinya ke AS, ia meminta tim manajemen Ford memilih lima mobil listrik dari China.
Mobil-mobil tersebut kemudian diterbangkan ke Chicago dan dikemudikan langsung menuju kantor pusat Ford di Dearborn, Michigan.
Sejak itu, Farley dan beberapa petinggi Ford memakai mobil-mobil tersebut untuk mobilitas harian demi memahami karakter, fitur, dan keunggulan produk kompetitor.
Farley menegaskan, Ford tidak boleh mengulang kesalahan masa lalu dalam membaca pergerakan industri otomotif global.
“Ford melewatkan Jepang, Ford melewatkan Korea Selatan, jadi kami tidak boleh melewatkan China,” kata Farley.
“Pesan saya ke tim jelas, kalau CEO menghormati kompetisi dari China, maka semua orang di perusahaan juga harus begitu,” ujarnya.
Selama beberapa kesempatan, Farley juga mengakui bahwa produsen China berada jauh di depan secara teknologi.
Ia memberikan contoh pengalamannya saat Ford mengangkat Doug Field, mantan kepala insinyur Tesla Model 3 serta mantan anggota proyek mobil Apple sebagai Chief EV, Digital, dan Design Officer.
Pada saat itu, baru Ford menyadari seberapa jauh jarak teknologi yang harus dikejar.
Tindakan Farley mungkin tampak sederhana, yaitu hanya mengemudikan mobil dari pesaing. Namun di baliknya terdapat tujuan besar.
Farley ingin seluruh jajaran Ford benar-benar memahami kenyataan bahwa persaingan global saat ini ditentukan oleh teknologi, kecepatan inovasi, dan keberanian untuk belajar langsung dari lawan. ***





Saat ini belum ada komentar