Penanganan Banjir di Bojonegoro: Solusi Teknis dan Sinergi Antar Stakeholder
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 8 Des 2025
- comment 0 komentar

(ilustrasi)
DIAGRAMKOTA.COM – Banjir yang terjadi secara berulang di beberapa titik perkotaan Bojonegoro menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat. Setiap kali hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Bojonegoro Kota, genangan air kembali muncul, terutama di Jalan Panglima Sudirman. Hal ini menunjukkan bahwa masalah drainase dan pengelolaan air masih menjadi tantangan utama dalam menghadapi curah hujan yang tinggi.
Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melakukan langkah proaktif dengan mempersiapkan penempatan pompa portable di area rawan banjir. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan respons cepat dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Pemantauan dan Evaluasi Titik Rawan Banjir
Pada Jumat (6/12), Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (DPUSDA) Bojonegoro Helmy Elizabeth melakukan peninjauan langsung ke sejumlah lokasi yang menjadi prioritas pemasangan pompa. Tujuannya adalah untuk menentukan titik-titik yang paling rentan terkena genangan air.
“Sesuai arahan Bupati Bojonegoro bahwa banjir di area kota harus diatasi,” ujar Wabup Nurul Azizah. “Kami beserta Kepala Dinas PU SDA meninjau bahwa ada beberapa pompa yang akan dipasang secara permanen.”
Titik-titik yang akan dipasang pompa permanen meliputi Area Gang Irigasi, Kantor Arsip, serta Depan SMP Islam Bojonegoro. Selain itu, pompa portable juga akan ditempatkan di sekitar Apotek Sehat, Jalan Panglima Sudirman, sebagai bentuk peningkatan respons cepat di kawasan lain.
Persiapan Teknis dan Kapasitas Pompa
Dari sisi teknis, Kepala DPUSDA Bojonegoro Helmy Elizabeth menjelaskan bahwa pihaknya telah memastikan kesiapan seluruh alat yang digunakan. Menurutnya, terdapat sembilan unit pompa portable yang siap dikerahkan untuk mempercepat pengurangan genangan ketika intensitas hujan meningkat.
“DPUSDA memiliki sembilan unit pompa portable yang siap sedia untuk memaksimalkan penanganan banjir di perkotaan,” katanya.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan kesiapan menghadapi musim hujan. Dengan adanya pompa portable, diharapkan dapat membantu mengurangi risiko genangan air yang sering terjadi di kawasan perkotaan.
Peran Masyarakat dan Kolaborasi
Selain upaya teknis, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat juga menjadi kunci dalam mengatasi masalah banjir. Masyarakat diharapkan dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah di saluran air. Selain itu, partisipasi aktif dalam kegiatan pencegahan banjir juga sangat diperlukan.
Wabup Nurul Azizah menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi genangan air di kota. “Ini nanti sebagai ikhtiar bahwa di dalam mengatasi banjir kota yang tergenang ketika ada hujan deras. Mudah-mudahan ini adalah sebuah solusi. Namanya Sinergi Gercep untuk mengatasi genangan air di dalam kota,” tegasnya.
Tantangan dan Harapan
Meski telah ada upaya-upaya yang dilakukan, tantangan tetap ada. Genangan air yang sering terjadi menunjukkan bahwa sistem drainase masih perlu diperbaiki. Selain itu, perlu adanya pendanaan yang cukup untuk membeli tambahan pompa dan memperkuat infrastruktur drainase.
Namun, dengan komitmen pemerintah dan partisipasi masyarakat, diharapkan kondisi ini dapat terus diperbaiki. Semoga langkah-langkah yang diambil saat ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Bojonegoro. ***





Saat ini belum ada komentar