Jelang tenggat OJK, Takaful jajaki penambahan modal melalui investor
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 2 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM — Asuransi Takaful Umum membuka kesempatan bagi investor baru, sementara para pemegang saham lama bersiap meningkatkan kepemilikan sahamnya menjelang tenggat waktu penyelesaian modal minimum sebesar Rp150 miliar pada Desember 2026 sesuai ketentuan POJK 20/2023,
Saat ini Kospin Jasa memiliki 95% saham di Asuransi Takaful Umum.
Direktur Utama Asuransi Takaful Umum Ihrom Bayu Aji menyampaikan bahwa peningkatan modal merupakan tindakan krusial bagi perusahaan guna memenuhi standar kesehatan dasar.
“Salah satu caranya adalah dengan mengajak investor atau pemegang saham lama yang sebenarnya sudah siap untuk menambah kepemilikan saham,” katanya saat diwawancarai media, Kamis (4/12/2025).
Ia menekankan bahwa tindakan ini sesuai dengan ketentuan dalam POJK Nomor 20 Tahun 2023 mengenai produk asuransi dan jaminan syariah.
Upaya mencari mitra strategis sebenarnya telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Direktur Kepatuhan R. Melda Maesarach menyampaikan bahwa minat dari calon mitra cukup besar, bahkan Takaful telah melakukan dua kali proses penelitian mendalam.
“Namun negosiasi antara para pemimpinnya tidak membuahkan hasil. Mereka juga perlu memiliki visi dan misi yang sama, itu adalah semangat yang sama dalam mengembangkan syariah,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa pasar asuransi syariah sendiri cukup menarik bagi para investor, terbukti dari banyaknya pihak yang telah melakukan negosiasi sejak beberapa tahun belakangan. Sektor ini dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang besar seiring dengan meningkatnya permintaan akan produk-produk syariah, sehingga minat dari investor lokal maupun asing sebenarnya sudah ada.
Di sisi lain, Takaful Umum juga merupakan salah satu perusahaan yang menerima portofolio pengalihan dari beberapa UUS yang ingin mengembalikan izin menjelang kewajiban spin off pada 2026. Sampai saat ini, pengalihan dari Asuransi Bintang dan Pan Pacific telah selesai, sedangkan proses dari Asuransi Maximus diharapkan selesai pada tahun ini.
Ihrom menyampaikan bahwa portofolio transfer ini berdampak langsung terhadap kontribusi, keuntungan, serta perkembangan dana tabarru perusahaan.
“Dua-duanya kita dapat kontribusi dan data baru kita dapat, profit juga dapat meskipun tidak besar. Tapi yang paling utama itu dana tabarru kita dapat,” ujarnya.
Namun, perusahaan tetap perlu melakukan evaluasi mendalam guna memastikan cukupnya cadangan dan kewajiban dari portofolio yang diterima. Meski memberikan kontribusi tambahan, Ihrom menegaskan bahwa portofolio yang dialihkan belum mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan modal untuk mencapai standar tahun 2026.
Asuransi Takaful Umum membukukan kontribusi bruto sebesar Rp168 miliar hingga Oktober 2025, sedikit menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp175 miliar.
Ihrom menyampaikan bahwa perlambatan ini disebabkan oleh penyesuaian regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap lini pembiayaan syariah yang sempat mengalami hambatan sejak akhir 2024 hingga pertengahan 2025.
“Izin tersebut kembali kami dapatkan pada pertengahan tahun 2025,” katanya.
Saat ini, perusahaan menitikberatkan pengembangan portofolio pada empat bidang utama, yakni pembiayaan, properti, kendaraan bermotor, dan jaminan syariah. Dari keempat bidang tersebut, sektor pembiayaan masih menjadi kontributor terbesar dengan kontribusi sekitar 30% dari keseluruhan portofolio.
Takaful Umum terus memperluas operasional bisnis suretyship syariah yang meliputi bid bond, performance bond, maintenance bond, hingga advance payment bond. Ihrom menganggap produk-produk yang berlandaskan akad kafalah ini menjadi salah satu pendorong utama keuntungan perusahaan karena kontribusinya langsung tercatat sebagai pendapatan.
Ia mengatakan bahwa jaminan syariah ini sepenuhnya langsung masuk ke laba perusahaan dan berkontribusi terhadap kinerja keuntungan. Ia juga menyebutkan bahwa perusahaan lebih mengutamakan peningkatan kualitas portofolio melalui seleksi risiko yang lebih ketat di seluruh lini bisnis. Takaful umum tidak hanya mengejar pertumbuhan volume, tetapi juga memperhatikan kontribusi, rasio klaim, serta tingkat keuntungan. ***





Saat ini belum ada komentar