Wapres Gibran Ingatkan Sekolah Bebas Perundungan
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 4 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menekankan perlunya membentuk lingkungan sekolah yang nyaman dan bebas dari tindakan perundungan (bullying). Pesan tersebut ia sampaikan saat menyentuh insiden ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11).
Insiden tersebut diperkirakan melibatkan seorang siswa dari sekolah tersebut. Pelaku juga dikabarkan menjadi korban perundungan, yang memicu kekhawatiran berbagai pihak mengenai kondisi psikologis dan keamanan para siswa di lingkungan pendidikan.
“Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak kita, serta bebas dari tindakan perundungan,” ujar Gibran, Jumat (14/11).
Gibran menekankan bahwa semua pihak, baik guru, orang tua, maupun teman sejawat siswa, perlu lebih peka dan peduli terhadap kondisi lingkungan belajar. Ia mengharapkan adanya perhatian bersama agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Saya berpesan, agar kita semua saling menjaga, saling peka, dan saling mengingatkan agar kejadian-kejadian yang terjadi kemarin di salah satu SMA di Jakarta tidak terulang lagi,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa tersangka di balik ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut), adalah seorang siswa di sekolah tersebut. Kapolri menyatakan bahwa proses hukum oleh Polda Metro Jaya dan jajarannya masih berlangsung.
“Terpergok pelaku saat ini adalah salah satu siswa di sekolah menengah atas tersebut,” kata Jenderal Sigit, pada Sabtu (8/11).
Berdasarkan keterangan yang telah dikumpulkan oleh Polri hingga saat ini, pelaku bertindak sendirian. Belum ada indikasi keterlibatan pihak lain. Namun, Sigit menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut. Sehingga tidak berhenti pada informasi, keterangan, dan bukti yang sudah diperoleh sampai saat ini.
“Saat ini hanya satu (terduga pelaku) yang telah kami temukan, namun kami tidak berhenti sampai di sini. Kami terus melakukan pencarian apakah ada pihak-pihak lain dan saat ini tim sedang bekerja. Jadi, untuk jumlah resmi berapa tentunya saat ini kami masih terus melakukan penyelidikan,” tutupnya. (*)





Saat ini belum ada komentar