Siswa SD Viral Naik KRL dari Tangerang ke Klender, Ini Fakta Sebenarnya
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 24 Nov 2025
- comment 0 komentar

Video tersebut juga diunggah oleh akun TikTok @mujisambo mendapatkan respons dari masyarakat karena usaha siswa tersebut dalam mengakses pendidikan.
Dalam cerita yang diunggah melalui akun media sosial, terlihat seorang siswa bernama Hafithar sedang mengikat tali sepatunya saat turun dari Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kaget menemukan seorang siswa SD yang sudah pergi ke sekolah pada jam seperti ini, pukul 04.40 WIB. Siswa SD sudah berangkat ke sekolah. Masya Allah nak,” demikian ucapan dalam video di akun @mujisambo.
Berdasarkan informasi yang beredar, diketahui bahwa anak tersebut setiap hari melakukan perjalanan dengan KRL menuju sekolahnya di SDN Klender 04.
Sekarang ini banyak orang yang terkesan dengan semangat anak SD tersebut agar bisa bersekolah meskipun jaraknya cukup jauh antara Tangerang dan Jakarta Timur.
Lalu bagaimana kenyataannya?
Dilansir dari TribunJakarta.com, Kepala Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, Fahmi mengonfirmasi bahwa siswa dalam video tersebut adalah murid dari SDN Klender 04, Kelurahan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Menurut Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, saat mendaftar sekolah, Hafithar sebenarnya tinggal di wilayah Kecamatan Duren Sawit, tidak jauh dari SDN Klender 04.
“Sebelumnya tinggal di Duren Sawit, tetapi sekarang orang tua telah pindah ke Tangerang,” ujar Fahmi saat dimintai konfirmasi di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (22/11/2025).
Setelah orangtua Hafithar pindah ke kawasan Tangerang, pihak SDN Klender 04 sebenarnya telah menawarkan bantuan dalam proses perpindahan sekolah ke Tangerang.
Namun Hafithar, yang masih terdaftar sebagai siswa kelas I, menyatakan tetap ingin bersekolah di SDN Klender 04, meskipun jarak tempuh dari rumah barunya di Tangerang ke Klender cukup jauh.
Beberapa orang tua siswa di SDN Klender 04 telah menawarkan agar Hafithar tinggal di rumah mereka, dengan maksud agar Hafithar tidak perlu melakukan perjalanan jauh.
“Anak ini masih enggan pindah. Orang tua dari teman-teman anak ini juga telah menawarkan agar sementara tinggal di rumah mereka. Orang tua saling bersaing untuk menerima,” kata Fahmi.
Berdasarkan informasi dari Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, ibu Hafithar memutuskan untuk pindah tempat tinggal karena pekerjaannya sebagai asisten rumah tangga.
Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Pendidikan Duren Sawit, Farida Farhah mengatakan bahwa setiap hari ibu Hafithar mengantarkan Hafithar pergi ke sekolah hingga Stasiun Tangerang.
“Ibunya memperoleh pekerjaan di Tangerang. Ibunya mengantarkan hingga ke Stasiun Tangerang. (Hafithar) turun di Stasiun Buaran, lalu melanjutkan perjalanan menggunakan JakLingko,” kata Farida.
Rencananya pada semester berikutnya pada Desember 2025 mendatang, Sudin Pendidikan I Jakarta Timur akan kembali mengusulkan agar Hafithar pindah ke sekolah yang dekat dengan tempat tinggal barunya.
Satlak Pendidikan Kecamatan Duren Sawit telah berkoordinasi dengan ibu Hafithar terkait pemindahan sekolah, agar Hafithar tidak perlu melakukan perjalanan jauh.
“Kami dari pihak sekolah telah menyarankan untuk melakukan mutasi pada semester ini. Ibu sudah menyetujui hal tersebut, tetapi anak tersebut tidak bersedia. Mutasi dapat kami lakukan pada bulan Desember,” tambah Farida. ***





Saat ini belum ada komentar