Setara RON 98, Bobibos Diuji Pemerintah? Penemu: Siap Ikuti Semua Tahapan
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Kam, 20 Nov 2025
- comment 0 komentar

Pengembang Bobibos, M. Ikhlas Thamrin, menyatakan bahwa pihaknya siap mematuhi seluruh prosedur yang ditentukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pernyataan ini muncul setelah Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) memberikan petunjuk terkait prosedur pengujian.
“Pasti kami akan mematuhi petunjuk dari Ditjen EBTKE, dan kami harus mengikuti tahapan yang sudah ditetapkan,” kata Ikhlas di Jakarta, Rabu (19/11), dilaporkan oleh Antara.
Bobibos adalah inovasi energi yang dihasilkan dari limbah pertanian dan diperkenalkan kepada masyarakat pada 2 November 2025 di Jonggol, Kabupaten Bogor.
Produk ini diproduksi oleh PT Inti Sinergi Formula bersama dengan tim riset Ikhlas, dan hadir sebagai alternatif energi yang lebih terjangkau serta lebih ramah lingkungan dibanding bahan bakar fosil.
Jujur menyampaikan bahwa saat ini terdapat dua jenis Bobibos yang sedang dipersiapkan, yaitu biogasoline sebagai pengganti bensin dan bahan bakar alternatif untuk menggantikan solar.
Keduanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan transportasi dan industri yang lebih berkelanjutan.
Biogasoline Bobibos disebut memiliki kinerja yang baik dan setara dengan angka oktan riset (RON) 98, sehingga membuatnya kompetitif dengan bahan bakar beroktan tinggi lainnya di pasar.
Tuduhan ini juga yang membuat Bobibos semakin mendapatkan perhatian publik dan pemerintah.
Kementerian ESDM sebelumnya merespons munculnya Bobibos pada 11 November 2025. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pihaknya akan terlebih dahulu meninjau teknologi tersebut sebelum memberikan izin uji coba.
Penilaian meliputi aspek teknis, keamanan, emisi, dan kelayakan bahan bakar untuk digunakan secara umum.
Berkembangnya minat terhadap sumber energi alternatif membuat pemerintah menganggap uji coba sebagai langkah penting untuk memastikan keselamatan dan kualitas Bobibos.
Proses ini berperan sebagai langkah awal sebelum bahan bakar alternatif bisa diproduksi dan dijual secara nasional.
Menerima dengan tulus dan memastikan kesiapan timnya. Ia mengakui telah menyiapkan dokumen, data penelitian, serta prototipe yang diperlukan agar proses verifikasi berjalan lancar.
“Kami sedang menantikan tindakan selanjutnya dari Ditjen EBTKE,” katanya.
Beberapa analis energi menganggap Bobibos memiliki potensi penting karena menggunakan bahan baku limbah pertanian dan dapat dihasilkan dalam skala lokal.
Jika pengujian pemerintah memberikan rekomendasi yang baik, Bobibos bisa menjadi salah satu sumber energi alternatif yang memperkuat kemandirian energi nasional.
Masa depan Bobibos diharapkan mampu mendukung peralihan ke energi bersih sambil membuka kesempatan industri baru yang berbasis limbah.
Namun, agar dapat digunakan secara luas, inovasi ini perlu melewati proses pengujian pemerintah yang ketat, sesuai dengan standar keselamatan dan kinerja nasional. ***





Saat ini belum ada komentar