Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » PERISTIWA » DAERAH » Kisah Penjaga Makam di Situbondo yang Bergantung pada Sumbangan

Kisah Penjaga Makam di Situbondo yang Bergantung pada Sumbangan

  • account_circle Diagram Kota
  • calendar_month 7 jam yang lalu
  • comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Hairudin (67) sering berjalan dengan posisi membungkuk, mengenakan baju batik lengan panjang dan celana pendek serta menggunakan topi jerami saat bekerja di sawah yang diberi tanggung jawab oleh orang lain.

Selain bekerja sebagai petani, Hairudin juga bertugas sebagai penjaga kuburan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalimas Desa Kalimas, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Pekerjaan tersebut telah ia lakukan selama 15 tahun terakhir.

“Saya memang bertugas menjaga makam di sini, tetapi saya juga menggarap lahan pertanian,” ujarnya, Minggu (16/11/2025).

Lebih tepatnya, Hairudin bekerja paruh waktu. Segala jenis pekerjaan yang diberikannya akan diselesaikan selama ada imbalan yang diperolehnya. Uang hasil pekerjaannya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Rumahnya terletak di area makam. Luas kawasan TPU Kalimas sekitar 2 hektar lebih. Lahan yang luas tersebut masih digunakan setengahnya sebagai tempat pemakaman. Sisanya tampak sebagai hamparan luas rumput hijau.

“Saya adalah seorang petani, sedangkan istri saya bekerja sebagai pijat. Setiap hari saya mencari rumput untuk kambing-kambing tersebut, semuanya milik orang lain,” katanya.

Menurutnya, pekerjaan sebagai penjaga makam tidak terlalu sulit. Setiap hari hanya melakukan pembersihan makam. Rumput liar dipotong sebanyak yang mungkin.

Jika ada seseorang yang meninggal, dia akan melakukan penggalian kubur. Dalam sekali kali penggalian kubur, dia mendapatkan upah sekitar Rp 200.000 hingga Rp 500.000. Namun, ketika tidak ada orang yang meninggal, aktivitasnya hanya berupa pembersihan.

“Secara rata-rata, penduduk setempat (Kalimas) menggali lubang kubur dengan kedalaman 1,7 meter, panjang 2 meter, dan lebar 1 meter,” katanya.

Ketua Pengelola TPU Kalimas Sukartono (63) hadir menyambut para jurnalis saat mengunjungi kompleks pemakaman tersebut. Ia tiba dengan ekspresi wajah yang tenang dan tanpa senyuman.

“Saya sudah 10 tahun menjadi pengelola. Sebelum saya, tetapi sudah meninggal,” katanya.

Ia mengeluhkan kondisi pengelolaan pemakaman di TPU Kalimas. Tidak ada perhatian sama sekali dari pemerintah terhadap dirinya dan teman-temannya selama ini.

“Kami benar-benar tidak diperhatikan oleh pemerintah, mulai dari RT hingga kades tidak ada,” katanya.

Iuran setiap 6 bulan

Untuk memenuhi keperluan di makam, dia bersama teman-temannya mengajukan donasi secara sukarela kepada ahli waris.

“Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti listrik, kami mengajukan iuran kepada ahli waris secara sukarela. Mereka biasanya memberikan dana antara Rp 3.000 hingga Rp 5.000 setiap enam bulan dari warga kampung, sehingga terkumpul sekitar Rp 250.000 hingga Rp 300.000. Jika untuk pembangunan perumahan, jumlahnya lebih besar, biasanya mencapai Rp 2,5 juta secara keseluruhan,” katanya.

Menurutnya, dana yang didapat dari iuran warga akan digunakan untuk membeli token listrik dan membayar pengelola makam. Hal ini karena makam memerlukan perawatan harian.

“Ada perawatan harian, seperti membersihkan, memotong rumput dan sebagainya,” katanya.

Sukartono dalam mengelola TPU Kalimas tidak bermaksud membebankan masyarakat terkait kebutuhan operasional sehari-hari. Hal ini dilakukan karena tujuannya bukan untuk mencari keuntungan, melainkan untuk meraih keberkahan.

“Tidak dapat dijadikan sebagai sumber penghidupan, ini mas, kami mencari keberkahan,” katanya.

Seorang pria yang juga bekerja sebagai tukang bangunan berharap pihak pemerintah mulai memperhatikan pengelolaan makam. Menurutnya, tidak semua makam dikelola dengan baik.

“Jika pemakaman di kawasan perkotaan jelas dan ada penghasilannya, tetapi kami tidak bisa menerapkannya seperti itu, hanya keikhlasan saja,” katanya.

Ia berharap pemerintah memberikan perhatian terhadap pengelolaan makam, seperti kebutuhan listrik dan penerangan. Dengan demikian, dirinya tidak selalu khawatir tentang biaya listrik ketika pulsa habis.

“Jika tidak membayar listrik, alhamdulillah, tetapi kami memiliki kas setiap bulan,” katanya. ***

Penulis

Berita Hari ini Terbaru dan Terkini Diagramkota.com

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • BNPT dan KPTIK Gelar Kompetisi Jurnalistik Kebangsaan Mahasiswa

    • calendar_month Rab, 26 Jun 2024
    • account_circle Arie Khauripan
    • visibility 112
    • 0Komentar

    Diagram Kota Jakarta – Kompetisi jurnalistik kebangsaan mahasiswa bakal digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komite Penyelarasan Teknologi Informasi dan Komunikasi (KPTIK), dan berbagai komponen lainnya. Acara kompetisi jurnalis kebangsaan mahasiswa yang akan dimulai pada Agustus 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan jurnalistik mahasiswa dan mempromosikan nilai-nilai kebangsaan melalui karya jurnalistik berkualitas. Ketua Umum […]

  • Bank Indonesia Kembali Gelar JCC & Festival Peneleh 2024, Catat Jadwal lengkapnya!

    • calendar_month Sen, 24 Jun 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 107
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur (KPwBI-Jatim) bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah dan komunitas, kembali memfasilitasi gelaran Java Coffee Culture (JCC) & Festival Peneleh 2024, yang akan berlangsung mulai 5 hingga 7 Juli mendatang. Dan untuk pendahuluan, mulai 18-30 Juni digelar Sapta Pesona Kampung Peneleh. BI Jatim melalui humas menyatakan, JCC & […]

  • Berita Terkini: Isu Korupsi Whoosh Mengguncang Publik

    • calendar_month Sel, 28 Okt 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 74
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Sejumlah isu korupsi yang terkait dengan proyek Whoosh kembali menjadi perhatian masyarakat. Penyelidikan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan bahwa ada dugaan mark up anggaran yang terjadi selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hal ini memicu gelombang protes dari berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi dan aktivis yang menuntut transparansi dalam penggunaan dana […]

  • Polres Gresik Gelar Operasi Keselamatan Semeru 2025, Ini 10 Pelanggaran yang Jadi Sasaran!

    • calendar_month Sel, 11 Feb 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 208
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Dalam upaya meningkatkan disiplin dan keselamatan berlalu lintas, Polres Gresik menggelar Operasi Keselamatan Semeru 2025. Operasi ini berlangsung selama 14 hari, mulai 10 hingga 23 Februari 2025, dengan tujuan utama menekan angka kecelakaan serta meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas. Operasi ini diawali dengan Apel Gelar Pasukan di halaman Mapolres Gresik pada […]

  • Gubernur Jawa Timur Khofifah Dukung Rencana Pemindahan Perkantoran Pemda Mojokerto

    • calendar_month Rab, 5 Mar 2025
    • account_circle Adis
    • visibility 73
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan dukungannya terhadap rencana pemindahan perkantoran Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mojokerto. Menurutnya, pemindahan ini perlu dilakukan dengan perencanaan matang agar sesuai dengan kebutuhan tata ruang dan pengembangan wilayah di Mojokerto.   Dukungan tersebut disampaikan Khofifah usai menghadiri serah terima jabatan (Sertijab) Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto di Gedung […]

  • Wamendagri Apresiasi Layanan Jemput Bola Disdukcapil Sidoarjo, Perekaman Data Pemilih Pemula Hampir Sempurna

    • calendar_month Sel, 12 Nov 2024
    • account_circle Adis
    • visibility 160
    • 0Komentar

    Diagramkota.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sidoarjo pada Selasa (12/11). Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan pelayanan kependudukan berjalan optimal, terutama dalam menyambut Pilkada serentak yang akan datang. Bima Arya didampingi oleh Sekretaris Daerah Sidoarjo Fenny Apridawati dan Kepala Dinas […]

expand_less
Exit mobile version