Kini Purbaya Minta Negosiasi Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan Tiongkok
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sel, 11 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang dikenal dengan nama Whoosh, telah menjadi topik utama dalam pembahasan keuangan pemerintah Indonesia. Proyek ini melibatkan keterlibatan besar dari pihak China, sehingga mengundang perhatian berbagai kalangan, termasuk Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Purbaya menegaskan bahwa Kementerian Keuangan akan terlibat dalam negosiasi utang proyek tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa masalah keuangan yang muncul tidak lagi bisa dianggap sepele dan memerlukan pendekatan yang lebih transparan dan terstruktur.
Peran Menteri Keuangan dalam Negosiasi
Dalam sebuah wawancara, Purbaya menyatakan bahwa ia ingin diajak dalam diskusi utang kereta cepat. Ia berharap dapat memahami secara lebih jelas bagaimana proses negosiasi akan berlangsung. Menurutnya, partisipasi langsung dari Kementerian Keuangan akan membantu menjaga kepentingan negara dan memastikan bahwa semua aspek keuangan dipertimbangkan secara matang.
Diskusi dengan Pihak China
Saat ini, pemerintah Indonesia masih melakukan diskusi dengan pihak China mengenai utang proyek Kereta Cepat. Purbaya menyebutkan bahwa rencananya, Indonesia akan mengirimkan tim negosiasi kembali ke China untuk membahas detail pembayaran. Ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa kesepakatan yang dicapai tidak hanya menguntungkan pihak China, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan Indonesia.
Perubahan Sikap Menteri Keuangan
Sebelumnya, Purbaya pernah menyatakan bahwa ia tidak ingin terlibat dalam penyelesaian utang kereta cepat. Ia menyarankan agar masalah ini diselesaikan secara bisnis antara para pihak yang terlibat. Namun, kini ia mengubah pandangannya, karena merasa perlu untuk ikut serta dalam negosiasi agar dapat memantau proses secara langsung.
Penolakan Penggunaan APBN
Purbaya juga menegaskan bahwa Kementerian Keuangan sebisa mungkin tidak ingin menggunakan anggaran negara (APBN) untuk membayar utang Kereta Cepat. Ia berpandangan bahwa utang tersebut sebaiknya diselesaikan secara bisnis oleh Danantara, karena konsorsium BUMN yang berada di PT KCIC merupakan kelolaan Danantara. Dengan demikian, penyelesaian utang dilakukan tanpa mengganggu keuangan negara.
Perspektif Publik dan Ahli
Isu utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga mendapat perhatian dari berbagai ahli dan masyarakat umum. Beberapa pihak khawatir tentang dampak ekonomi jangka panjang dari utang ini. Sementara itu, ada juga yang mendukung proyek ini sebagai investasi jangka panjang yang dapat meningkatkan infrastruktur transportasi di Indonesia.
Tantangan dan Peluang
Meskipun terdapat tantangan dalam penyelesaian utang, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga menawarkan peluang besar bagi pengembangan ekonomi dan mobilitas masyarakat. Dengan perencanaan yang baik dan komunikasi yang efektif antara pihak-pihak terkait, proyek ini dapat menjadi contoh sukses dalam kolaborasi internasional. ***

Saat ini belum ada komentar