Tambang Parung Panjang: KDM Sebut Aktivitas Pertambangan Ratusan Miliar Tak Sejahterakan Warga
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 22 Okt 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau kerap dipanggil KDM mengungkapkan keprihatinannya dana besar yang mencapai ratusan miliar dari aktivitas pertambangan setiap tahunnya ternyata tidak mampu menyejahterakan warga di daerah Rumpin, Cigudeg dan Parung Panjang.
“Kalau bicara pertambangan, apakah pertambangan mensejahterakan rakyat sekitar ? Belajar dari kasus Rumpin, kasus Rengasjajar dan sekitarnya, kita bisa melihat bahwa aliran uang yang mencapai puluhan miliar setiap bulan dan bisa jadi ratusan miliar setiap tahunnya ternyata tidak bisa mendongkrak ekonomi warga sekitar,” kata KDM dalam video diunggah di Instagram.
Bukti warga sekitar pertambangan tidak sejahtera, kata KDM, warga langsung berteriak tak bisa makan secara layak padahal aktivitas pertambangan di daerah Rumpin, Cigudeg, dan Parung Panjang baru ditutup sementara.
Lebih parahnya lagi, sejumlah warga di sekitar pertambangan pusing karena diuber-uber bank keliling seiring terhentinya pemasukan mereka akibat perusahaan-perusahaan tambang ditutup sementara.
“Infrastruktur di sekitar desanya hancur,” kata Dedi Mulyadi prihatin.
Dia pun menyoroti salah satu warga Cigudeg bernama Ahmad Sayani yang viral di media sosial tidak bisa makan hanya bisa makan kelapa gara-gara aktivitas pertambangan ditutup di tiga kecamatan. KDM prihatin karena ternyata Ahmad Sayani adalah bagian dari perangkat desa.
“Dia tiap hari kuli mikul batu. Ternyata rumahnya pun mau roboh. Padahal dia termasuk kategori aparat desa, tugasnya sebagai linmas,” kata KDM.
Dia juga menyesalkan tindakan pengusaha tambang yang kerap menjadikan rakyat paling bawah untuk berada di barisan terdepan ketika kepentingan mereka tertanggu. Sedangkan para pengusahanya sendiri memilih diam.
“Ketika tambang ditutup, pengusaha diam, yang maju adalah masyarakat. Baik sopir, truk maupun kuli-kuli lainnya termasuk pedagang kecil,” kata Dedi Mulyadi.

Saat ini belum ada komentar