Sumpah Pemuda Ala Surabaya: Rp47 Miliar untuk Ide Kreatif, Bukan Janji
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 22 Okt 2025
- comment 0 komentar

Sekretaris Komisi A DPRD Surabaya, Syaifuddin Zuhri (dk)
DIAGRAMKOTA.COM — Komisi A DPRD Kota Surabaya menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang mengalokasikan anggaran sebesar Rp47 miliar untuk program pemberdayaan pemuda dalam Rancangan APBD 2026.
Sekretaris Komisi A dari Fraksi PDI Perjuangan, Syaifuddin Zuhri, menilai kebijakan tersebut merupakan bentuk nyata keberpihakan Pemkot terhadap generasi muda, terutama Generasi Z (Gen Z) yang kini menjadi tumpuan masa depan kota.
“Menjelang Hari Sumpah Pemuda, kita bersyukur karena dalam RAPBD 2026 sudah terakomodasi program pemberdayaan pemuda. Sejalan dengan arahan Pak Wali Kota, bagaimana Gen Z ini menjadi lokomotif pembangunan ke depan. Di tangan mereka estafet masa depan kota ini akan diteruskan,” ujar Syaifuddin—akrab disapa Kaji Ipuk—saat ditemui di ruang Komisi A, Rabu (22/10/2025).
Fleksibel Sesuai Potensi Tiap Wilayah
Menurut Kaji Ipuk, dana Rp47 miliar tersebut akan disalurkan melalui tingkat kelurahan. Secara sederhana, jika dibagi rata, nilainya setara Rp35 juta per RW di seluruh Surabaya. Namun, ia menegaskan mekanisme penyaluran tak bersifat kaku.
“Kalau dihitung rata-rata memang sekitar Rp35 juta per RW, tapi itu bukan pembagian mutlak. Misalnya di satu kelurahan ada kegiatan besar yang melibatkan banyak anak muda, anggarannya bisa difokuskan ke sana. Prinsipnya fleksibel dan berbasis kebutuhan,” jelasnya.
Terbuka Bagi Semua Gen Z
Politisi PDIP ini juga menekankan bahwa program tersebut tidak eksklusif untuk Karang Taruna saja, melainkan terbuka bagi seluruh kelompok pemuda. Gen Z di berbagai lingkungan didorong untuk menyusun gagasan kreatif, membentuk kelompok, lalu mengajukan proposal ke kelurahan masing-masing.
“Anak muda itu tidak cuma di Karang Taruna. Semua Gen Z bisa ikut. Bentuk kelompok, siapkan ide, tulis proposal, lalu ajukan ke kelurahan. Pemerintah kota sudah menyediakan ruang dan anggaran, tinggal bagaimana mereka mau bergerak,” tegas Ipuk.
Dari Bengkel hingga Bisnis Kuliner Kekinian
Lebih lanjut, ia mencontohkan beragam jenis kegiatan yang bisa mendapatkan dukungan dana, mulai dari pelatihan keterampilan teknis, teknologi informasi, hingga ekonomi kreatif.
“Misalnya pelatihan bengkel motor, komputer, merakit perangkat IT, atau bahkan membangun usaha bersama seperti kafe, brand kuliner, dan produk-produk kreatif anak muda. Semua bisa diajukan,” terang Ipuk.
Fokus pada Outcome, Bukan Sekadar Serapan
Kaji Ipuk menegaskan, indikator keberhasilan program tidak boleh hanya diukur dari serapan anggaran, melainkan dari dampak nyata (outcome) terhadap peningkatan kapasitas dan produktivitas pemuda Surabaya.
“Kami ingin hasilnya benar-benar terlihat. Bukan hanya rutinitas tahunan. Anak-anak muda Surabaya harus tampil dengan kreativitas, mampu meningkatkan ekonomi, moralitas, hingga kemampuan budaya dan digitalnya. Mereka harus siap menjawab tantangan zaman,” tegasnya.
Sumpah Pemuda: Kolaborasi dengan Pemerintah Kelurahan
Ia juga mengimbau para lurah di seluruh wilayah Surabaya agar aktif mendampingi para pemuda dalam pelaksanaan program ini. Pendampingan dari aparat kelurahan dinilai penting agar ide-ide anak muda bisa terwujud secara maksimal.
“Lurah harus proaktif. Jangan sampai program ini cuma berhenti di penyerapan dana. Yang penting adalah hasil dan keberlanjutannya. Kami di Komisi A siap mendukung penuh,” pungkasnya.
Menjelang Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober dan pengesahan RAPBD pada 10 November, semangat kolaborasi dan inovasi dari generasi muda diharapkan menjadi penggerak utama pembangunan Kota Surabaya. [@]




