Sejarah dan Penyebab Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Kam, 2 Okt 2025
- comment 0 komentar
Peristiwa Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny
DIAGRAMKOTA.COM – Pada tanggal 29 September 2025 sekitar pukul 14.40 WIB, mushola yang berada di dalam kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, mengalami ambruk. Kejadian ini terjadi saat lebih dari 100 santri sedang melaksanakan salat asar berjamaah. Peristiwa tersebut menewaskan satu orang dan melukai puluhan santri lainnya.
Kronologi Kejadian
Menurut informasi yang diperoleh, proses pembangunan gedung musala baru telah selesai dilakukan pengecoran atap lantai tiga pada hari kejadian. Gedung yang direncanakan memiliki tiga lantai tersebut, dengan lantai pertama difungsikan sebagai mushola, sementara lantai dua dan tiga akan digunakan sebagai balai pertemuan.
Ketua Pengasuh Ponpes Putra Al Khoziny, KH. Raden Abdus Salam Mujib, menjelaskan bahwa proses pengecoran dimulai sejak pagi dan selesai pada siang hari. Ia menyatakan bahwa renovasi gedung musala telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir dan memasuki tahap akhir.
Namun, tidak lama setelah salat asar berjamaah dimulai, bangunan tiba-tiba ambruk. Salah seorang santri kelas tujuh MTs Al Khoziny, Wahid, yang berhasil selamat, menceritakan bahwa bangunan sempat bergoyang sebelum runtuh. Menurutnya, bagian ujung mushola ambruk pada rakaat kedua, lalu merembet ke bagian lain dari gedung.
Wahid berhasil menyelamatkan diri dan membantu beberapa santri lain untuk keluar dari bangunan. Dari jumlah korban, sebanyak 102 orang berhasil dievakuasi. Di antaranya, 91 orang melakukan evakuasi mandiri, sedangkan 11 orang dievakuasi oleh tim SAR.
Korban Jiwa dan Luka-Luka
Kepala Bidang Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dodi Yuleova, menyampaikan bahwa satu santri meninggal dunia. Korban jiwa tersebut diketahui bernama Maulana Affan Ibrahimafic (15), asal Kalianyar Kulon, Surabaya. “Sebanyak 101 orang selamat dan satu orang meninggal dunia,” kata Dodi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menambahkan bahwa 79 santri yang mengalami luka-luka telah dibawa ke rumah sakit. Sebanyak 34 korban dirawat di Rumah Sakit Notopuro, sedangkan 45 lainnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Siti Hajar Sidoarjo.
Dugaan Penyebab Ambruknya Bangunan
KH. Raden Abdus Salam Mujib menduga bahwa penyebab utama ambruknya bangunan adalah struktur yang tidak mampu menahan beban setelah pengecoran atap lantai tiga. Ia menyatakan bahwa diduga bangunan tidak kuat menopang beban setelah pengecoran sehingga terjadi musibah ini.
Hingga saat ini, aparat kepolisian bersama tim gabungan masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti ambruknya musala Ponpes Al Khoziny. Proses investigasi ini dilakukan untuk memastikan apakah ada faktor kesalahan dalam perencanaan atau pelaksanaan konstruksi yang menyebabkan kejadian tragis ini.
Saat ini belum ada komentar