Pertama di Surabaya, Pengobatan Nyeri Tanpa Masuk Rumah Sakit
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 3 jam yang lalu
- comment 0 komentar


DIAGRAMKOTA.COM – Nyeri bisa muncul sebagai mekanisme perlindungan tubuh terhadap kerusakan jaringan yang lebih parah atau dari aktivitas yang berpotensi merusak tubuh. Dilihat dari sifatnya, nyeri dapat bersifat akut atau kronis. Sedangkan dari segi intensitasnya, nyeri bisa dirasakan ringan atau berat.
Pasien yang mengalami rasa sakit, khususnya nyeri mendadak, memerlukan penanganan yang tepat, cepat, dan nyaman. Bukan hanya tentang menghilangkan rasa sakit, tetapi juga bagaimana mereka dapat kembali beraktivitas dengan kualitas hidup yang lebih baik.
Pertama kali di Surabaya hadir sebuah klinik nyeri, yaitu pusat medis khusus yang berperan dalam mendiagnosis dan mengatasi berbagai jenis rasa sakit, terutama nyeri mendadak, tanpa perlu dirawat inap.
“Banyak pasien enggan datang ke rumah sakit karena takut tertular penyakit atau kesulitan dalam prosedur administrasi. Di sini, segalanya lebih mudah dan nyaman,” kata dr. Dedi Susila, Sp.An., KMN., FIPP, dokter spesialis anestesiologi dan reanimasi serta subspesialis manajemen nyeri di Granostic Spain Clinic, Senin (27/10).
Ia menjelaskan bahwa klinik ini memiliki sistem kerja seperti kantor, berbeda dengan rumah sakit yang bersifat rumah sakit.
Menggunakan sistem ini, pasien bisa segera menerima perawatan tanpa perlu menunggu lama atau melakukan rawat inap.
“Jika menggunakan setting di klinik ini, yang bersifat kantor, akan lebih memudahkan pasien. Karena orang yang sakit sudah merasa tidak nyaman. Jika harus antri dan repot, justru menambah ketidaknyamanan,” jelas Dedi.
Terdapat pula teknologi yang disediakan berupa radiofrequency untuk mengatasi nyeri dengan cara ablasi saraf serta neuromodulasi menggunakan Pulse Radio Frequency (PRF).
“Dengan menggunakan radiofrequency, saraf yang menyebabkan nyeri dapat dimatikan atau kembali berfungsi secara normal, tergantung pada kondisi pasien,” katanya.
Teknologi ini efisien dalam berbagai situasi seperti saraf terjepit, nyeri sendi, atau pasien kanker yang mengalami rasa sakit yang terus-menerus.
Dedi menuturkan, sebagian besar tindakan dapat dilakukan tanpa perlu dirawat inap. Pasien hanya perlu diobservasi selama sekitar dua jam, dan jika dalam keadaan stabil bisa langsung pulang.
“Jika diperlukan perawatan di rumah sakit, kami telah bekerja sama dengan beberapa rumah sakit di Surabaya,” ujarnya.





Saat ini belum ada komentar