Banggar dan Pemerintah Sepakat Tambah 3 Indikator Kesejahteraan di APBN 2026
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sel, 23 Sep 2025
- comment 0 komentar

Penambahan Indikator Kesejahteraan dalam RAPBN 2026
DIAGRAMKOTA.COM – Dalam rangka meningkatkan pengukuran dampak pembangunan terhadap kualitas hidup masyarakat, Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama pemerintah telah menyetujui penambahan tiga indikator kesejahteraan baru dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Keputusan ini dianggap sebagai langkah penting untuk memperbaiki instrumen pengukuran yang digunakan dalam mengukur kemajuan bangsa.
Ketua Banggar, Said Abdullah, menjelaskan bahwa ketiga indikator tersebut dirancang untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat. Berikut adalah rincian dari ketiga indikator tersebut:
Indeks Kesejahteraan Petani
Indikator ini merupakan penyempurnaan dari dua indikator sebelumnya, yaitu Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN). Dengan adanya indeks kesejahteraan petani, pemerintah dapat lebih akurat menilai kesejahteraan para petani dan nelayan, yang menjadi bagian penting dari struktur ekonomi nasional.Penciptaan Lapangan Kerja Formal
Indikator ini bertujuan untuk mengukur proporsi angkatan kerja yang berhasil mendapatkan pekerjaan berkualitas. Dengan fokus pada lapangan kerja formal, pemerintah berupaya meningkatkan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.Gross National Income (GNI) Per Kapita
Sebagai indikator pendapatan rata-rata warga negara, GNI per kapita memberikan gambaran tentang tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat. Indikator ini menjadi salah satu parameter utama dalam mengevaluasi pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup penduduk.
Indikator Pembangunan yang Disepakati dalam APBN 2026
Selain tiga indikator baru tersebut, terdapat beberapa indikator lain yang juga disepakati oleh Banggar DPR dan pemerintah dalam APBN 2026. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Tingkat Pengangguran Terbuka: Diestimasi berada di kisaran 4,44–4,96%.
- Tingkat Kemiskinan: Diperkirakan mencapai 6,5–7,5%.
- Tingkat Kemiskinan Ekstrem: Diharapkan tidak melebihi 0–0,5%.
- Indeks Gini: Ditetapkan dalam rentang 0,377–0,380.
- Indeks Modal Manusia: Diangka 0,57.
- Indeks Kesejahteraan Petani: Diperkirakan sebesar 0,7731.
- Penciptaan Lapangan Kerja Formal: Targetnya mencapai 37,95%.
- GNI Per Kapita: Diestimasi sebesar US$ 5.520.
- Penurunan Intensitas Emisi GRK: Diharapkan turun hingga 37,14%.
- Indeks Kualitas Lingkungan Hidup: Diangka 76,67.
Tujuan dan Makna Penambahan Indikator
Penambahan indikator kesejahteraan dalam APBN 2026 bukan hanya sekadar penambahan data, tetapi juga upaya untuk memastikan bahwa kebijakan pembangunan benar-benar berdampak positif pada masyarakat. Dengan menggunakan indikator yang lebih komprehensif, pemerintah dapat lebih mudah mengevaluasi keberhasilan program-program pembangunan dan menyesuaikan kebijakan jika diperlukan.
Selain itu, indikator-indikator ini juga menjadi tolak ukur bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Misalnya, dengan adanya indeks kesejahteraan petani, pemerintah bisa lebih fokus pada kebijakan yang mendukung sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan para petani.
Dengan demikian, kebijakan pembangunan yang diambil tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Hal ini sangat penting dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Saat ini belum ada komentar