DIAGRAMKOTA.COM – Sebanyak 109 pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sidoarjo masa bakti 2024–2029 resmi dikukuhkan di Pendopo Delta Wibawa, Minggu (1/6/2025) malam. Acara pengukuhan ini dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta sejumlah tokoh dari kalangan akademisi dan pelaku industri.
Ketua Kadin Sidoarjo, Ubaidillah Nurdin, menyampaikan bahwa program kerja Kadin ke depan akan menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pendampingan UMKM, serta pelatihan keterampilan kerja berbasis kebutuhan industri.
“Fokus utama kami ke depan adalah peningkatan SDM, pendampingan, dan pelatihan agar UMKM bisa naik kelas,” ucap Ubaidillah usai pelantikan pengukuhan Kadin Sidoarjo pada awak media.
Ia menyebut, Kadin telah menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Sidoarjo seperti UMAHA, Umsida, Unusida, dan Universitas Anwar Medika. Sinergi ini bertujuan untuk menciptakan rumah avokasi yang bisa menjembatani kebutuhan pelaku usaha dan dunia pendidikan.
Selain itu, Kadin juga menggandeng Kadin Institute dan lembaga internasional Swiss Contact dari Jerman. Kerja sama ini fokus pada pengembangan pelatihan vokasi yang sesuai dengan standar internasional, agar lulusan pelatihan memiliki daya saing global.
Menurut Ubaidillah, tantangan utama saat ini adalah banyaknya lulusan perguruan tinggi yang belum siap langsung masuk ke dunia kerja. Oleh karena itu, pelatihan akan difokuskan pada keterampilan teknis dan praktik, bukan hanya teori semata.
“Kita akan fasilitasi pelatihan seperti teknik las berstandar Jepang dan Korea, termasuk pelatihan las bawah air serta keterampilan lain yang kini sedang dibutuhkan industri,” jelasnya.
Untuk tahap awal, Kadin akan menggelar pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara gratis bagi 25–30 peserta. Program ini akan dilaksanakan bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo.
“Kita ingin mencetak SDM unggul, tersertifikasi, dan siap kerja. Harapannya, para lulusan pelatihan ini bisa langsung diserap oleh dunia industri yang memang sedang kekurangan tenaga terampil,” tutup Ubaidillah.(DK/di)