Wali Kota Eri Cahyadi: Anak Bahagia Dimulai dari Ayah yang Hadir dan Bahagia

DIAGRAMKOTA.COM – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan pentingnya peran ayah dalam membentuk kebahagiaan dan karakter anak. Dalam forum Sekolah Orang Tua Hebat yang digelar di Gedung Sumber Karya Wigati, Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Selasa (27/5/2025), Eri menyerukan agar para ayah tidak hanya menjadi pencari nafkah, tetapi hadir secara emosional dalam keluarga.

“Anak yang bahagia itu lahir dari rumah yang bahagia. Dan rumah yang bahagia dimulai dari ayah yang bahagia dan bisa membahagiakan istrinya. Kalau istri bahagia, dia akan mendidik anak-anaknya dengan penuh cinta,” tegas Eri di hadapan ratusan peserta yang mayoritas adalah orang tua.

Menurutnya, krisis moral dan kenakalan remaja seringkali bermula dari hubungan orang tua-anak yang renggang, terutama karena absennya keterlibatan ayah. Ia menyoroti masih banyak ayah yang mengabaikan aspek emosional dalam mendidik anak.

“Kalau anak lebih takut kepada wali kota daripada ibunya, berarti ada yang salah. Karena yang paling didengar doanya oleh Tuhan adalah doa ibunya,” ujar Eri dengan nada serius.

Ia mengajak para ayah untuk tidak hanya mendengar, tetapi juga menjadi tempat pulang bagi anak. Menurutnya, komunikasi terbuka antara ayah dan anak menjadi pondasi kuat menghadapi tantangan zaman.

Eri juga membagikan pengalamannya sebagai ayah. Ia menyebut bahwa keterbukaan anaknya dalam hal pergaulan bukan karena ketakutan, tetapi karena kedekatan emosional yang dibangun sejak dini.

“Kalau anak saya bisa cerita ke saya ketika ada lawan jenis yang menghubunginya, itu bukan karena saya keras, tapi karena saya hadir dan membangun komunikasi dari awal,” tuturnya.

Program Sekolah Orang Tua Hebat merupakan inisiatif Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Surabaya. Pada sesi ini, fokus utama diarahkan pada peran ayah sebagai penyeimbang emosional dalam keluarga.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh kepala dinas, camat, lurah, pengurus PKK, ketua RW/RT, dan tokoh masyarakat. Mereka menyatakan siap mendukung pendidikan karakter anak di lingkungannya masing-masing.

“Pendidikan anak dimulai dari rumah. Orang tua, terutama ayah, punya peran besar mencetak generasi tangguh dan berakhlak. Mari kita hadir secara utuh sebagai orang tua. Bukan hanya secara fisik, tapi juga dengan hati. Karena anak-anak adalah cerminan dari rumah yang kita bangun,” pungkas Eri. (dk/yud)