DIAGRAMKOTA.COM – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Enny Minarsih, yang juga merupakan legislator dari Fraksi PKS, mengungkapkan harapannya untuk perekonomian Surabaya yang lebih baik pada tahun 2025.
Dalam berbagai kesempatan, Enny menyatakan bahwa upaya kolaboratif antara pemerintah daerah dan sektor swasta menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Enny Minarsih menekankan pentingnya penguatan sektor-sektor unggulan di Surabaya, seperti perdagangan, industri kreatif, dan pariwisata, yang dinilai memiliki potensi besar untuk mendongkrak perekonomian kota.
“Kami berharap Surabaya menjadi kota yang tidak hanya maju dari sisi infrastruktur, tetapi juga dari sisi perekonomian yang merata dan inklusif. Pemulihan pasca-pandemi harus dimanfaatkan dengan baik agar lapangan pekerjaan terbuka lebih luas,” kata Enny Selasa, 31/12/2024.
Menurut Enny, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat akan menciptakan ekosistem ekonomi yang sehat.
Salah satu langkah konkret yang disarankan adalah peningkatan investasi di sektor UMKM yang menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi Surabaya, dan mereka membutuhkan dukungan lebih dalam hal pembiayaan, pemasaran, dan pelatihan,” tuturnya.
Tak hanya itu, Enny juga berharap agar pemerintah kota Surabaya dapat memperkuat program-program pengembangan sumber daya manusia, agar generasi muda Surabaya siap menghadapi tantangan ekonomi global.
“Pendidikan dan pelatihan vokasi perlu terus diperkuat, agar para pemuda Surabaya memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar,” ujar Enny.
Dengan semangat dan upaya yang terus digalakkan, diharapkan Surabaya dapat semakin siap menghadapi tantangan ekonomi global dan menjadikan kota ini sebagai pusat perekonomian yang tangguh di Indonesia.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Enny optimis bahwa pada 2025, Surabaya akan mencapai perekonomian yang lebih inklusif dan berkembang pesat.
“Kami percaya Surabaya bisa menjadi pusat ekonomi yang tidak hanya mengandalkan sektor-sektor konvensional, tetapi juga inovatif dan berorientasi pada teknologi,” pungkasnya.