Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » PERISTIWA » DAERAH » Siapa Kita? Dan Apa Yang Membuat Kita Manusia?

Siapa Kita? Dan Apa Yang Membuat Kita Manusia?

  • account_circle Arie Khauripan
  • calendar_month Sab, 9 Nov 2024
  • comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Dalam upaya memahami esensi kemanusiaan, kita seringkali terjebak dalam pertanyaan mendasar: “Siapa kita?” dan “Apa yang membuat kita manusia?”. Menelusuri jawaban atas pertanyaan ini, kita dapat menemukan petunjuk berharga dalam teks suci agama Hindu.

Teks-teks kuno ini, yang telah diwariskan selama berabad-abad, menyimpan kearifan dan pemahaman mendalam tentang hakikat manusia. Dalam sloka Menawa Dharma Sastra Bab 1, seloka 96 mengungkap lisensi kemanusiaan menurut agama Hindu.

Seloka tersebut berbunyi, sesama ciptaan Tuhan yang berjiwalah yang lebih utama. Di antara yang berjiwa, yang hidup dengan pikiranlah yang lebih utama, di antara yang hidup dengan pikiran, manusialah yang lebih utama.

Di antara manusia, tak ada yang melebihi mereka yang berkualitas Brahmana. Jadi kalau kita lihat atau kita telaah lagi, isi Menawa Dharma Sastra tadi, manusia sebenarnya sudah diberikan sebuah pikiran, tidak seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan.

Bagaimana manusia jika melakukan sesuatu, ingin mengambil keputusan, ingin melaksanakan suatu hal. Sudah barang tentu manusia harus berpikir terlebih dahulu, memikirkan dampak atau efek yang akan terjadi jika kita melakukan segala hal, atau sesuatu yang ingin kita laksanakan.

Hal tersebut disampaikan oleh Ida Bagus Made Putra, penyuluh Agama Hindu Kota Denpasar, dalam acara Surya Puja di Pro 4 RRI Denpasar, FM 106,4 MHz, dikutip diagramkota.com, Sabtu (9/11/2024).

Lebih lanjutdijelaskan, dalam menentukan suatu tindakan, apabila kita tidak mau melakukan perubahan atau melakukan sebuah inovasi atau perjalanan, sudah barang tentu kita tidak akan bisa mendaparkan hasil. Apabila kita selalu berpikir-pikir dan berpikir, kapan kita akan bertindak?

Seloka ManawaDharma sastra tersebut, memberikan pemahaman dan refleksi terkait hakikat kemanusiaan. Pertama, yaitu pemahaman bahwa manusia memiliki keistimewaan, merupa kemampuan dalam menggunakan pikirannya untuk mengembangkan peradaban yang lebih tinggi dari makhluk lainnya.

Dalam agama Hindu, manusia memiliki Tri Pramana yaitu sabda atau suara, bayu atau energi atau tenaga dan idep atau pikiran. Sedangkan makhluk lainnya, seperti hewan hanya memiliki Dwi Pramana yakni sabda dan bayu saja, dan tumbuhan hanya memiliki Eka Pramana yaitu bayu. “Sabda artinya bunyi atau suara. Dari suara jadilah tanda.

Dari tanda jadilah simbol. Bayu adalah energi. Dari energi jadilah dia kerja. Dari kerja jadilah dia berkarya. Apabila dia bisa menggabungkan dari ketiga unsur tersebut, secara otomatis, sempurnalah dia menjadi manusia itu sendiri. Begitu juga kemampuannya sesuai dengan tupoksinya”, jelas Putra.

Pentingnya menggunaan pikiran yang mengikuti nalar, lebih banyak dibahas di berbagai penelitian dan diterbitkan dalam buku-buku populer. Misalnya buku Sapiens karya Yuval Noah Harari yang menyebutkan  manusia mampu merekam ragam implus dari luar diri, kemudian menyimpan dan mengolahnya, serta mencoba untuk merekayasa dan memecahkan masalah.

Di sini memang setiap manusia, setiap orang, pasti sudah barang pasti mempunyai suatu permasalahan. Tetapi permasalahan di sini, otomatis ada yang permasalahannya yang begitu kontlek atau istilah permasalahannya begitu besar, ada juga yang permasalahannya tidak begitu besar atau permasalahannya ringan-ringan saja.

Sekarang tergantung dari orangnya. Jika dia mendapatkan suatu permasalahan, jika suatu permasalahan tersebut, langsung terselesaikan otomatis suatu permasalahan tidak akan numpuk.

“Biasanya manusia kadang lalai, besok saja, nanti saja, lusa saja, ujung-ujungnya ada suatu permasalahan yang baru. Nah, inilah biasanya yang akan menjadi suatu permasalahan yang lebih panjang lagi atau yang lebih luas lagi,” tambah Penyuluh Agama Hindu Kota Denpasar tersebut.

Hasil dari pemecahan masalah-masalah ini, kemudian dijadikan pelajaran hidup. Karena di sini juga, selain kita berguru terhadap buku, teman-teman sejawat, atau yang lainnya, kita juga bisa berguru dengan pengalaman. Pengalaman adalah guru yang paling utama, sama hal dengan kita bisa mengetahui rasa gula.

Mengapa kita bisa mengetahui rasa gula  itu manis? Tentu apabila kita pernah mengecap dan merasakan gula itu sendiri. Begitu juga garam. Kita tahu garam itu rasanya asin, tapi sebelum kita mengecap, sebelum kita merasakannya sendiri, kita tidak akan percaya bahwasannya garam itu asin. Di sini, perdoman hidup tidak berhenti di sana saja.

Jawaban yang telah diperoleh, diturunkan ke generasi berikutnya. Generasi baru berikutnya menggunakan daya kreativitas atas jawaban masalah leluhurnya. Kalau kita bicara masalah leluhur, inilah keistimewaan manusia, selalu menemukan jawaban baru atas masalah klasik , sehingga peradaban terus berlanjut, berkembang, bergerak ke arah yang beradab.

Konkretnya, manusia mulai memecahkan masalah purba dalam hidupnya, dalam bentuk lukisan, gambar, peninggalan, arkiolog, meningkat menjadi bahasa, tulisan, akhirnya sastra. Kemudian manusia mendelegasikan hal itu kepada generasi berikutnya.

Generasi baru ini menjadikan jawaban, pendahulunya sebagai acuan dalam memproduksi jawaban yang lebih baru dan kreatif. Inilah yang dimaksud dengan hidup menggerakkan manusia ke arah kehidupan yang lebih beradab lagi”, jelas Ida Bagus Made Putra .

Manusia harus mau mewarisi apa yang sudah diberikan oleh nenek moyang kita terdahulu, dan kita gunakan di kehidupan sekarang, walaupun di era globalisasi saat ini, atau era modern saat ini, semua akan dilaksanakan, atau dilakukan dengan cara-cara yang instan dalam artian, bagaimana cara kita untuk mengajaknya.

Tapi, kita tidak meninggalkan esensi-esensi atau apa yang sudah diwariskan oleh nenek moyang kita terdahulu. Jadi, manusia telah berkonsentrasi, pengetahuannya menjadi ilmu dan terus memproduksi produk pengetahuan itu sendiri.

Sehingga, memudahkan hidupnya seperti hal yang dikutip dalam kekawin Niti Sasra menyataka, nora hana miter mangluiha waraguna maruhur. Artinya tidak ada sahabat yang melebihi pengetahuan yang tinggi faedahnya.

“Jadi, pengetahuan-pengetahuan yang tinggi itulah yang akan menjadi acuan atau pedoman-pedoman untuk diri kita. Apabila kita tidak mau belajar, apabila kita tidak mau mengintropeksi diri, maka perubahan-perubahan itu tidak akan bisa terjadi”, jelas Ida Bagus Made Putra. (dk/niluh ishanori)

  • Penulis: Arie Khauripan

Rekomendasi Untuk Anda

  • 10 Artis Cantik Yang Punya Senyum Paling Sexy

    • calendar_month Sen, 31 Mar 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 38
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – 10 Artis Cantik Indonesia dengan Senyum Paling Seksi yang Bikin Terpikat Senyum adalah bahasa universal yang mampu menembus batas bahasa dan budaya. Lebih dari sekadar ekspresi wajah, senyum yang tulus dan memikat dapat membangkitkan emosi positif, meningkatkan kepercayaan diri, dan bahkan membuat seseorang terlihat lebih menarik. Di dunia hiburan Indonesia, banyak artis cantik yang […]

  • Insiden Helikopter di Bali Tidak Ada Korban Jiwa, Penumpang dan Pilot Terluka

    • calendar_month Jum, 19 Jul 2024
    • account_circle Arie Khauripan
    • visibility 13
    • 0Komentar

    Diagram Kota Denpasar  – Sebuah insiden terjadi di Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Sebuah helikopter terjatuh di kawasan tebing, menyebabkan lima penumpang dan pilot mengalami luka dan trauma, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya mengatakan bahwa penumpang dan pilot masih mampu keluar dari […]

  • PAN akan Mengusung Eri-Armuji? Ini kata ketua Surabaya

    • calendar_month Jum, 24 Mei 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 18
    • 0Komentar

    Diagram Kota Surabaya – Ketua DPD PAN kota Surabaya, Mahsun Djayadi memastikan, dalam Pilkada nanti partainya akan mengusung Calon bukan hanya mendukung. Hal ini dinyatakan Mahsun usai pengembalian formulir pendaftaran Bacakada (Bakal Calon Kepala Daerah) Eri Cahyadi dan Armuji di kantor DPD PAN Surabaya, jalan Pucang Sewu, Rabu (22/5/2024). “Kami akan mengusung, tidak mau kalau […]

  • Ketua DPRD Jatim Temui Mahasiswa Pengunjuk Rasa, Janji Sampaikan Tuntutan ke Pemerintah Pusat

    • calendar_month Rab, 19 Feb 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 36
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Musyafak Rouf, bersama sejumlah anggota dewan, menerima kunjungan ratusan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jatim pada Senin (17/2/2025). Aksi yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa Jatim Menggugat ini menuntut penolakan terhadap kebijakan efisiensi anggaran di sektor pendidikan, serta berbagai isu lainnya yang dianggap merugikan generasi muda. Musyafak Rouf, setelah mendengarkan […]

  • Momen Liburan,Fraksi PKS Ingatkan Tempat Wisata Siapkan Fasilitas Memadai

    • calendar_month Sen, 27 Jan 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 15
    • 0Komentar

    Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Faris Abidin mengingatkan pengelola tempat wisata di Kota Pahlawan untuk memastikan kondisi kelayakan dan keamanan wahana sebelum dioperasikan memasuki momen libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025.

  • Manusia Silver Tambal “Jeglongan Sewu” Waru, Demi Keselamatan Pelajar

    • calendar_month Rab, 16 Apr 2025
    • account_circle Adis
    • visibility 17
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Di tengah terik matahari yang menyengat pada Rabu siang (16/4), sebuah pemandangan menyentuh hati terlihat di Jalan H Anwar Hamzah, Desa Tambakoso, Kecamatan Waru. Seorang manusia silver, biasa dikenal sebagai pengamen jalanan, tampak sibuk menambal lubang-lubang di jalan yang sudah lama dijuluki warga sebagai “jeglongan sewu”. Dialah Udin (31), pria yang sehari-hari mengamen […]

expand_less
Exit mobile version