DIAGRAMKOTA.COM – Menjelang musim penghujan, Kementerian Pertanian (Kementan) memprediksi penurunan produksi cabai pada bulan Desember mendatang.
Hal ini menjadi perhatian mengingat kebutuhan cabai di dalam negeri diperkirakan akan meningkat pada bulan yang sama.
“Untuk cabai langsung saja ini tadi dari sisi prognosa. Jadi memang ada di Desember itu nanti prediksinya akan sedikit menurun,” ucap Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Direktorat Jendral (Sesditjen) Tanaman Pangan Kementan, Musyafak, dalam keterangannya yang diterima diagramkota.com, Sabtu (28/9/2024).
Musyafak menjelaskan, berdasarkan data Kementan, produksi cabai diproyeksikan mencapai 112.221 ton pada bulan November, namun menurun menjadi 97.173 ton pada bulan Desember.
“Sementara itu, konsumsi cabai diperkirakan meningkat dari 80.298 ton pada bulan November menjadi 83.396 ton pada bulan Desember,” lanjutnya.
Menurutnya, penurunan produksi cabai ini dikaitkan dengan risiko tinggi yang dihadapi sektor pertanian cabai saat memasuki musim penghujan.
“Salah satu ancaman utamanya adalah serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang dapat merusak, mengganggu, atau bahkan mematikan tanaman cabai,” kata Musyafak.
Kondisi ini menjadi tantangan bagi para petani dan pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan cabai di dalam negeri. Penurunan produksi cabai menjelang musim penghujan merupakan fenomena yang perlu diwaspadai.
Upaya yang perlu dilakukan antara lain meningkatkan ketahanan tanaman cabai terhadap serangan OPT, serta memperkuat sistem distribusi dan penyimpanan cabai agar tetap terjaga kualitasnya.
Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional, khususnya dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrem. (dk/akha)