Nilai Tukar Rupiah Terjun Bebas dan Dampaknya Pada Kondisi Ekonomi Global

Diagram Kota Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penurunan yang signifikan dalam perdagangan sore ini. Data Bloomberg mencatat pelemahan sebesar 327 poin (2,07 persen) ke level Rp16.175 per dolar AS.

Analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa penguatan dolar AS disebabkan oleh stagnasi inflasi Amerika Serikat dan pertumbuhan ekonomi yang kuat membuat investor menunda ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral AS.

Screenshot 2025 06 03 13 17 57 67 6012fa4d4ddec268fc5c7112cbb265e7

“Greenback (dolar AS) menguat karena inflasi Amerika Serikat yang masih stagnan dan pertumbuhan ekonomi Amerika yang kuat. Hal itu menyebabkan investor menunda ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral AS,” kata Ibrahim, Selasa (16/4/2024).

The Fed memperkirakan akan melakukan pemangkasan suku bunga lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya, yang semula diperkirakan sebanyak tiga kali di tahun ini. Pelaku pasar juga memperhatikan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, yang memicu peningkatan permintaan dolar AS sebagai aset safe haven.

Di dalam negeri, pelaku pasar menunggu dampak Ramadan dan Lebaran terhadap pertumbuhan ekonomi domestik. Diperkirakan dampaknya mencapai 0,14-0,25 persen poin terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama tahun ini.

“Pelaku pasar juga masih fokus pada meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Situasi itu memicu peningkatan permintaan dolar AS sebagai aset safe haven (paling aman),” tambahnya.

Namun, trend inflasi diperkirakan meningkat akibat kenaikan harga pangan, yang dapat menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di triwulan I-2024 karena menurunkan daya beli masyarakat.

“Sehingga diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama tahun ini di kisaran 5-5,1 persen. Penopangnya antara lain meningkatnya belanja dari bansos dan pelaksanaan pemilu,” jelas Ibrahim. (dk/ria)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *