5 Kasus Kematian Anak Akibat Flu Babi: Tanda, Penyebab, dan Pencegahan
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 20 menit yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang dilaporkan Kementerian Kesehatan pada Selasa (25/11) di Dusun Datai, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, menunjukkan betapa rentannya kondisi kesehatan masyarakat di daerah terpencil.
Sampai tanggal 23 November 2025, sebanyak 224 penduduk tercatat mengalami gangguan sistem pernapasan.
Meskipun sebagian besar kondisi mulai membaik, rasa sedih yang mendalam tidak dapat dihindari akibat kematian 5 anak setelah tertular Influenza A/H1pdm09 atau flu babi, serta Haemophilus influenzae.
Hasil pengujian laboratorium menunjukkan adanya beberapa patogen, mulai dari batuk rejan, adenovirus, hingga bocavirus yang memperparah infeksi, terutama pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Keadaan ini tidak terjadi secara mandiri, melainkan dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang kurang memadai, kondisi gizi yang buruk, serta keterbatasan akses layanan kesehatan yang saling berkaitan, sehingga meningkatkan ancaman bagi kelompok yang rentan.
Krisis ini mengingatkan bahwa penyakit pernapasan bisa berakibat mematikan jika muncul di daerah yang memiliki sanitasi yang buruk dan akses layanan kesehatan yang terbatas.
Menghadapi situasi tersebut, pemerintah bertindak dengan melakukan intervensi nutrisi, edukasi kesehatan, pengobatan massal, serta perbaikan sanitasi jangka panjang untuk memutus penyebaran penyakit dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami gejala, penyebab, serta langkah pencegahan flu babi di lingkungan sekitar Anda.
Oleh karena itu, DIAGRAMKOTA.COM telah mengumpulkan informasi dari berbagai sumber pada Selasa (25/11) untuk menjelaskan ciri-ciri, penyebab, serta cara mencegahnya sebagai berikut:
Gejala Flu Babi (Influenza A/H1pdm09) pada Anak
1. Demam Tinggi dan Batuk yang Berlangsung Terus-Menerus
Berdasarkan ciri-ciri influenza yang dijelaskan oleh Cleveland Clinic dan Mayo Clinic, gejala utama flu babi meliputi demam tinggi di atas 38°C serta batuk yang terjadi secara terus-menerus.
Di dusun Datai, paparan asap dari kayu bakar memperparah iritasi pada saluran pernapasan, sehingga menyebabkan batuk semakin memburuk.
2. Kesulitan Bernapas dan Pernapasan yang Cepat
Kesulitan menghirup udara merupakan salah satu gejala infeksi saluran pernapasan yang parah.
Lingkungan tempat tinggal di Dusun Datai memiliki sirkulasi udara yang tidak baik, sebagaimana dilaporkan oleh Kemenkes, sehingga memperburuk kondisi anak-anak yang telah terinfeksi virus H1N1.
3. Lelah, Nafsu Makan Berkurang, dan Kekurangan Cairan
Klinik Mayo mengatakan bahwa anak yang terkena flu babi bisa mengalami gejala tambahan seperti kelelahan berat, kurang tanggap, serta menurunnya selera makan.
Anak yang kekurangan gizi lebih rentan mengalami gejala parah, seperti yang terjadi pada penduduk Dusun Datai.
Penyebab Penularan Flu Babi (H1N1)
Berikut beberapa faktor yang mempermudah seseorang, khususnya anak-anak, tertular virus Influenza A/H1pdm09:
1. Penyebaran Droplet dari Seseorang yang Terinfeksi
Virus H1N1 menyebar terutama melalui tetesan saat seseorang yang terkena infeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Orang-orang di sekitarnya bisa menghirup droplet tersebut, yang selanjutnya memicu infeksi.
2. Kontak Erat dengan Penderita
Hidup bersama dengan seseorang yang terinfeksi atau berada di ruangan yang tidak memiliki ventilasi yang memadai dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran penyakit.
Di lingkungan yang memiliki sirkulasi udara yang tidak memadai, seperti rumah yang padat penduduknya, risiko ini meningkat.
3. Menyentuh Permukaan Terkontaminasi
Virus H1N1 mampu bertahan pada permukaan selama beberapa jam. Bila seseorang menyentuh benda yang tercemar lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut, infeksi bisa terjadi.
4. Sistem Kekebalan Tubuh yang Tidak Kuat
Anak-anak, lansia, serta orang yang memiliki kondisi kesehatan tambahan (seperti penyakit jangka panjang) lebih mudah tertular karena sistem imun mereka belum atau kurang kuat dibandingkan individu yang sehat.
5. Lingkungan yang Padat dan Tertutup
Lokasi seperti sekolah, permukiman padat, atau ruang umum dengan sirkulasi udara yang buruk mempercepat penyebaran virus akibat interaksi dekat antarindividu dan pergerakan udara yang minim.
Cara Menghindari Flu Babi Agar Tidak Menimbulkan Kecacatan Parah
1. Meningkatkan Kebersihan Lingkungan serta Sirkulasi Udara di Dalam Rumah
CDC mengatakan bahwa virus flu menyebar melalui tetesan dan mampu bertahan di permukaan.
Peningkatan sirkulasi udara di dalam rumah, pengaturan sampah yang baik, serta pemisahan ruang dapur dan kamar tidur sangat diperlukan untuk meminimalkan paparan virus dan polutan udara.
2. Meningkatkan Pemenuhan Nutrisi dan Vaksinasi Dasar
Pemenuhan gizi yang tepat berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Cleveland Clinic menyarankan pemenuhan kebutuhan nutrisi guna mendukung proses pemulihan serta menghindari infeksi yang parah.
Vaksinasi dasar juga penting dalam mencegah penyakit lain yang bisa memperparah flu babi, seperti batuk rejan.
3. Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker ketika sedang sakit, serta menjaga kebersihan saat batuk telah terbukti dapat mengurangi kemungkinan penyebaran virus flu.
Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Organisasi Kesehatan Dunia menekankan bahwa kebiasaan sederhana ini mampu mengurangi penyebaran penyakit secara signifikan. ***





Saat ini belum ada komentar