Komisi F1 Bahas Aturan Dua Pit Stop 2026
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 3 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIGRAMKOTA.COM – Dengan terobosan teknis terbesar dalam sejarahnya, Formula 1 juga menghadapi perubahan besar dalam aturan olahraga pada tahun 2026. Ide ini, yang didukung oleh beberapa tim (dan diusung oleh Liberty Media), telah dipertimbangkan selama beberapa waktu dan bukanlah sesuatu yang sama sekali asing. Ini berkaitan dengan kewajiban untuk melakukan double pit stop, topik yang lama tidak dibicarakan, kembali menjadi sorotan setelah kendali yang dijamin oleh ban Pirelli membuat para insinyur tim enggan memfokuskan diri pada strategi balapan dengan duapit stop.
Dalam lima balapan besar terakhir, strategi pemenang selalu mengandung satu kali berhenti, dan jika mengabaikan kondisi luar biasa (safety cardi Zandvoort dan kondisi cuaca di Silverstone, lomba terakhir yang dijalani dengan dua kalipit stopadalah karya Spielberg. Ada yang melihatpit stopganda berperan sebagai faktor penting dalam membuat lomba lebih menarik. Tim selalu mempertimbangkan untuk mengurangi lomba menjadi satu kali pemberhentian karena beberapa alasan.
Software simulasi secara akurat menghitung waktu putaran rata-rata untuk mengatur ban, sehingga memungkinkan strategi satupit stop, dan meskipun perbedaannya dibandingkan simulasipit stopsangat kecil. Skenario pertama selalu menang. Kecepatan balapan yang lebih perlahan memudahkan pengelolaan suhu (pada kecepatan yang lebih rendah, risikooverheatingakan berkurang signifikan) dan sebagai tambahan, penghentian tunggal mengurangi separuh risiko kejadianpit stop serta manajemen lalu lintas.

Dengan latar belakang ini, para pembalap dalam pertandingan lebih fokus pada menjaga waktu target (waktu referensi yang ditunjukkan oleh simulasi), situasi yang tidak sesuai dengan tontonan yang diharapkan oleh Formula 1 dari para penonton. Oleh karena itu, muncul gagasan untuk menerapkan pit-stop ganda sebagai solusi (potensial) untuk mengatasi tahap balapan yang panjang dalam mode ‘train’. Sebenarnya, penerapanpit-stopganda bukanlah sesuatu yang asing. Misalnya, di Losail pada 2023,pit-stopganda diberlakukan karena alasan keamanan, dengan batasan jumlah lap maksimum yang boleh dilakukan menggunakan set ban tertentu.
Solusi yang diterapkan dalam GP Qatar memungkinkan dampak dari balapan yang berhenti dua kali dievaluasi, dan munculnya kemungkinan bagi para pembalap untuk bertarung secara agresif tanpa perlu khawatir tentang pengelolaan. Ini adalah tujuan yang ingin dicapai oleh Liberty Media, dan menurut informasi yang dikumpulkan olehDIAGRAMKOTA.COM, pada pertemuan terjadwal berikutnya dari Komisi Formula 1. Usulan mengenai dua titik pemberhentian wajib akan diajukan. Selain menyampaikan kesepakatan tim, kesempatan ini juga akan dimanfaatkan untuk menyoroti berbagai kemungkinan skenario yang bisa terjadi.
Satu usulan menggambarkan penggunaan wajib ketiga komponen yang dipilih oleh Pirelli untuk akhir pekan, dengan memungkinkan tim untuk menentukan urutannya sendiri. Kemungkinan penerapan dua pit stop tanpa batasan komponen juga akan dibahas sebagai opsi alternatif, sehingga menghilangkan aturan saat ini yang mewajibkan penggunaan setidaknya dua komponen berbeda. Evaluasi juga akan dilakukan terkait kemungkinan pemberlakuan batas maksimum jarak tempuh untuk setiap set, yang tidak boleh melebihi 45 persen dari jarak balapan.

Ini tidak menjanjikan pertarungan yang mudah. Beberapa orang berpendapat bahwa kewajiban tiga komponen akan mengarahkan semua orang pada strategi standar, dengan prinsip bahwa dengan meningkatkan jumlah set, jumlah pilihan yang mungkin akan menjadi lebih sedikit. Pendapat dari tim-tim tersebut akan menarik untuk dilihat apa yang akan muncul dari perangkat lunak simulasi mereka. Mengenai dampak yang mungkin ditimbulkan oleh penggunaan ketiga senyawa tersebut, terdapat penilaian yang sangat berbeda selama akhir pekan di Kota Meksiko.
Berdasarkan beberapa pendapat, penggunaan ketiga komponen tersebut bisa menghasilkan perbedaan dalam strategi balapan, sementara menurut orang lain. Hal ini berpotensi menjadi bumerang yang berisiko, menyebabkan tim-tim memilih pilihan yang sama dan jumlah lap yang sama dalam setiap putaran. Strategi yang benar-benar bebas mungkin akan lebih didukung, kecuali karena dua kali pemberhentian wajib. Permainan, juga di atas meja Komisi Formula 1, akan sangat terbuka.







Saat ini belum ada komentar