Eduardo Perez Bertanggung Jawab! Persebaya Dihujat, Lawan Persija Jakarta Jadi Ujian
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 9 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Performa Persebaya Surabaya yang Masih Dibayangi Kritik
DIAGRAMKOTA.COM – Persebaya Surabaya kembali menjadi sorotan setelah performanya di enam laga awal musim ini menunjukkan hasil yang belum memuaskan. Tim asuhan Eduardo Perez hanya mampu meraih tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan dua kekalahan. Jumlah gol yang tercipta juga tergolong rendah dengan hanya delapan gol yang berhasil dicetak, dua di antaranya berasal dari tendangan penalti.
Kritik terhadap permainan Persebaya Surabaya datang dari berbagai pihak, termasuk Presiden Klub Azrul Ananda. Setelah menyaksikan kemenangan tipis 1-0 atas Semen Padang, Azrul secara terbuka menyebut bahwa permainan tim sangat buruk. Meskipun pada musim ini Persebaya tampil dengan skuad yang lebih lengkap dibanding sebelumnya, publik tetap mengharapkan performa yang lebih garang di lapangan.
Pada putaran pertama musim lalu, Persebaya hanya diperkuat enam pemain asing. Namun, untuk musim ini, manajemen langsung mendatangkan sepuluh pemain asing sejak awal kompetisi. Dengan materi pemain yang lebih mewah, publik berharap tim bisa tampil lebih solid dan konsisten. Sayangnya, performa yang ditunjukkan justru dinilai kurang stabil.
Eduardo Perez, pelatih asal Spanyol tersebut, tetap tenang menghadapi kritik yang muncul. Ia menyatakan puas dengan kerja keras para pemain meski masih ada ketidakstabilan dalam performa. Menurutnya, Persebaya masih dalam proses pembentukan tim yang kompak. Adaptasi pemain baru dengan taktik dan atmosfer kompetisi Super League membutuhkan waktu.
Beberapa pemain asing seperti Mihailo Perovic, Milos Raickovic, dan Diego Mauricio masih perlu waktu untuk menyatu dengan gaya bermain Persebaya Surabaya. Meski hasil enam laga awal belum sepenuhnya memuaskan, Eduardo percaya bahwa proses pengembangan tim akan terus berjalan.
“Kami sedang dalam proses berkembang, tapi sampai sekarang saya sangat senang dengan penampilan tim,” ujar Eduardo. Ia menekankan bahwa kritik adalah bagian dari proses dan tidak akan mengganggu fokus tim untuk mencapai hasil positif.
Persebaya Surabaya kini membidik laga penting melawan Persija Jakarta pada 18 Oktober mendatang di Stadion Gelora Bung Tomo. Pertandingan ini diyakini menjadi ajang pembuktian nyata apakah Green Force mampu bangkit di tengah tekanan besar. Rivalitas panjang antara kedua tim membuat atmosfer pertandingan dipastikan panas. Dukungan ribuan Bonek di tribun akan menjadi motivasi tambahan bagi pemain Persebaya Surabaya untuk tampil maksimal.
Statistik Persebaya Surabaya di bawah komando Eduardo Perez menunjukkan keseimbangan tim masih perlu perbaikan. Enam laga dengan delapan gol dan lima kebobolan menunjukkan bahwa lini serang masih butuh peningkatan. Dengan materi pemain asing yang berkualitas, publik berharap tim bisa lebih tajam dalam mengeksekusi peluang.
Eduardo Perez tetap optimistis bahwa timnya bisa meningkat dalam waktu dekat. Ia menilai chemistry pemain terus berkembang seiring intensitas latihan dan laga yang dijalani bersama. Kritik dari Presiden Klub Azrul Ananda dinilai sebagai pemacu tambahan. Eduardo memilih tidak menjadikannya beban, melainkan motivasi untuk membuat tim tampil lebih baik.
Tekanan suporter semakin besar mengingat ekspektasi tinggi sejak awal musim. Dengan banyaknya pemain asing baru, publik menuntut Persebaya Surabaya tampil atraktif dan meraih kemenangan secara meyakinkan. Green Force wajib menunjukkan identitas permainan yang lebih agresif. Jika tidak, gelombang kritik bisa semakin deras dan mengganggu perjalanan mereka di Super League.
Laga melawan Persija menjadi titik ukur paling tepat bagi Persebaya Surabaya. Eduardo Perez dan pasukannya harus membuktikan kritik yang ada bisa dijawab dengan performa di lapangan. Dengan jadwal kompetisi yang masih panjang, peluang untuk bangkit tetap terbuka lebar. Namun, konsistensi menjadi kata kunci agar Green Force bisa bersaing di papan atas.
Eduardo Perez pasang badan menghadapi semua kritik yang datang. Kini, ia hanya ingin membuktikan lewat hasil nyata saat menjamu Persija di Gelora Bung Tomo. Statistik Persebaya Surabaya di bawah komando Eduardo Perez pun menjadi bahan evaluasi penting. Enam laga dengan delapan gol dan lima kebobolan menunjukkan keseimbangan tim masih perlu perbaikan.
Pertandingan melawan Persija diprediksi berlangsung ketat dan penuh drama. Bagi Eduardo Perez, inilah momen krusial untuk menjawab keraguan sekaligus mengembalikan kepercayaan publik kepada Persebaya Surabaya. ***
Saat ini belum ada komentar