Arif Fathoni: Pembiayaan Alternatif Jadi Kunci Percepatan Infrastruktur Surabaya
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 24 Sep 2025
- comment 0 komentar

Arif Fathoni, Wakil Ketua DPRD Surabaya.
DIAGRAMKOTA.COM – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, menegaskan pinjaman daerah sebesar Rp3,15 triliun menjadi langkah strategis untuk mempercepat pembangunan infrastruktur sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut Thoni, hasil konsultasi dengan Bappenas membuktikan Surabaya memenuhi syarat untuk mengambil skema pembiayaan alternatif ini.
“Berdasarkan dokumen serta studi kelayakan, Surabaya sangat memenuhi syarat untuk mengambil pembiayaan alternatif,” ujar Thoni, Selasa (23/9/2025).
Pinjaman yang direncanakan pada 2026–2027 ini terdiri dari Rp2,71 triliun dari PT SMI dan Rp447,8 miliar dari Bank Jatim. Dana tersebut akan diarahkan untuk proyek vital, antara lain pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), pelebaran Jalan Wiyung, Flyover Dolog, Saluran Diversi Gunungsari, pemasangan PJU, Jalan Tembus Dharmahusada, hingga penanganan genangan.
“Kami optimistis pembiayaan ini bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru,” tegasnya.
Thoni juga memastikan DPRD akan mengawal ketat realisasi pinjaman ini. “Seluruh fraksi akan menugaskan anggotanya untuk memastikan pinjaman alternatif ini sesuai antara apa yang direncanakan dengan apa yang akan dilaksanakan,” ujarnya.
Lebih lanjut, politisi Partai Golkar tersebut menekankan pentingnya kesiapan Surabaya dalam menghadapi dinamika pembangunan, termasuk rencana pemindahan ibu kota negara.
“Surabaya dan daerah penyangganya, seperti Sidoarjo dan Gresik, harus berkembang bersama. Kami berharap gubernur dapat menjadi jembatan untuk mendorong kolaborasi tiga daerah ini,” ungkapnya.
Thoni menutup dengan optimisme bahwa kombinasi pembiayaan alternatif dan APBD mampu memperkuat infrastruktur kota serta memacu sektor ekonomi kreatif.
“Dengan dukungan pembiayaan alternatif dan APBD yang tepat, Surabaya dapat memperkuat pembangunan infrastruktur sekaligus memacu tumbuhnya ekonomi kreatif,” tandasnya. (dk/nw)