DIAGRAMKOTA.COM — Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinsos Surabaya menyambut baik kehadiran Data Terpadu Sistem Nasional (DTSN) sebagai solusi dari kekacauan data bantuan sosial selama ini. Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Anna Fajriatin, mengungkapkan betapa sulitnya pemerintah daerah menjalankan program bantuan akibat ketidaksinkronan data pusat.
Dinsos Surabaya: DTSN Sinkronisasi 3 Sumber Data
Selama ini, data yang diterima dari berbagai instansi pusat—seperti Kementerian Sosial (DTKS), Kemenkeu PMK (P3KE), hingga data Regsosek dari Bappenas—sering kali tidak konsisten. Akibatnya, satu program menggunakan satu database, sementara program lain memakai data yang berbeda.
“Kami di daerah ini serba salah, mas. Orang tahunya kami seenaknya, padahal data itu bukan kami yang buat dan kami nggak boleh ubah seenaknya,” beber Anna, Kamis, (10/4/2025) .
Dengan hadirnya DTSN, tiga sumber data pusat akan disinkronkan menjadi satu data tunggal. Ini diharapkan dapat menjadi basis resmi untuk seluruh program intervensi sosial ke depan.
Updating DTSN Oleh Pendamping PKH
Saat ini, updating data DTSN sedang dilakukan oleh pendamping dari Program Keluarga Harapan (PKH), yang digaji langsung oleh Kementerian Sosial.
“Jadi kami ini cuma menerima data dari pusat, bukan usulan baru. Pendamping PKH itu yang validasi ke lapangan,” jelasnya.
Saat ditanya soal tenggat waktu, ia menyebut updating DTSN sudah dimulai sejak awal Maret dan ditargetkan selesai pada April.
Lebih lanjut, ia menyebut angka kemiskinan ekstrem m nurut Dinsos Surabaya saat ini “nol”, sesuai dengan klaim nasional 0% kemiskinan ekstrem. (dk/@)