Ustadz Das’ad Latif Bandingkan UAS dengan Harimau, Kritik Penebangan Hutan
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 8 Des 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Ustadz Das’ad Latif kembali mengunjungi pondok pesantren yang dipimpin oleh Ustadz Abdul Somad dan diajak berkeliling untuk melihat beberapa pemandangan baru akibat adanya pembangunan yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir.
Das’ad Latif terkesan karena perkembangan bangunan pesantren yang ditempati UAS cukup mencolok. Pemandangan di sana jauh berbeda dibandingkan saat dia berkunjung sebelumnya.
“Kami bersama dengan guru kami. Saat datang ke sini 4 tahun lalu, belajarnya masih di saung, belum ada seluruh bangunan ini. Ini bukti bahwa selama niat kita baik, Allah pasti akan membantu kita,” kata Das’ad Latif dalam video yang diunggah oleh akun Instagram ustadz Abdul Somad.
Das’ad Latif mengungkapkan kegembiraannya ketika berkumpul dengan UAS, karena merasa berada di tengah orang yang baik dan guru, yang akan penuh dengan berkah dan petunjuk dalam hidup.
Das’ad Latif menyamakan UAS dengan harimau di hutan yang selalu menjadi penjaga dan pelindung wilayah dari pengaruh buruk.
“Saya membandingkan ulama dengan sebuah desa yang seperti hutan yang dijaga oleh harimau. Jika ada harimau di dalam hutan tersebut, maka tidak akan ada yang berani melakukan hal-hal yang tidak senonoh, mengapa? Karena ada harimau yang menjaganya. Jika ulama ada di sebuah desa, maka orang tidak akan sembarangan menginjak-injak desa kita. Jika tidak ada harimau di dalam hutan, orang bisa datang kapan saja ke hutan,” ujar Das’ad Latif.
Ia kemudian menyebutkan mengenai banjir dan tanah longsor yang terjadi di Sumatera disebabkan oleh penebangan hutan secara sembarangan demi keuntungan bisnis jangka pendek.
“Lihat hutan yang dihancurkan secara total. Ia mengatakan ini adalah peristiwa alam, Allah yang berbicara. Ia menunjukkan pasukannya datang dengan kayu-kayu yang masih utuh. Kita doakan Tuan Guru UAS sehat dan selalu dalam keadaan baik, menjadi sumber berkah bagi kampung ini,” tambahnya.
UAS sepenuhnya sejalan dengan pernyataan Das’ad Latif. Tidak ingin kalah, ia juga memberikan kritik melalui sebuah pantun mengenai tindakan penebangan hutan yang akhirnya menyebabkan bencana kemanusiaan.
“Benar-benar manis buah limau yang dimakan setelah makan lontong. Jika hutan sudah tidak ada harimau, maka pohon kayu akan dipotong,” kata UAS. ***





Saat ini belum ada komentar