Prestasi Menggembirakan Atlet Difabel Magetan di Kejurprov, Bawa Medali Emas dan Perunggu
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 10 Des 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM –Â Atlet difabel asal Kabupaten Magetan kembali menorehkan prestasi yang membanggakan. Mereka berhasil meraih medali emas dan perunggu dalam ajang Kejurprov Paralimpik Jawa Timur 2025. Kegiatan ini berlangsung di Lapangan Atletik Oentoeng Poedjadi, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), pada tanggal 3 hingga 7 Desember lalu.
Kontingen Magetan turut serta dalam kompetisi olahraga tingkat provinsi tersebut dengan mendaftarkan lima atlet dan satu pelatih. Hasilnya, mereka sukses membawa pulang dua medali dari dua cabang olahraga yang berbeda. Medali emas diraih oleh atlet boccia, sementara medali perunggu berasal dari cabang atletik tunanetra.
Peran Penting Pelatih dan Pengurus Olahraga
Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikpora) Magetan, Wahyu Wijayanto, mengungkapkan rasa bangga terhadap capaian para atlet. Ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh kontingen Magetan yang berhasil meraih prestasi di ajang ini.
“Alhamdulillah, kami mendapat satu medali emas dari cabang boccia dan satu medali perunggu dari lempar cakram tunanetra,” ujarnya. “Kami akan memberikan reward atas prestasi yang sudah diraih oleh mereka.”
Atlet Berprestasi dan Kontribusi Mereka
Medali emas dipersembahkan oleh Hendrix Aditya Pratama, seorang atlet boccia asal Desa Kiringan, Kecamatan Takeran. Sementara itu, medali perunggu disumbangkan oleh Awalul Safi’i, pelempar cakram tunanetra asal Desa Tapen, Kecamatan Lembeyan.
Wahyu menjelaskan bahwa kedua atlet ini telah menunjukkan keberanian dan ketekunan dalam menghadapi kompetisi. “Mereka tidak hanya berjuang untuk diri sendiri, tetapi juga untuk membanggakan kabupaten Magetan,” tambahnya.
Penyelenggaraan Kejuaraan yang Menarik Minat Banyak Peserta
Kejurprov Paralimpik Jawa Timur 2025 menjadi ajang yang sangat dinantikan oleh banyak atlet difabel dari berbagai daerah. Total peserta mencapai 80 kontingen, sehingga persaingan sangat ketat. Meski demikian, Magetan mampu menempati posisi ke-22 dalam peringkat akhir.
Harapan dan Target Masa Depan
Prestasi yang diraih oleh atlet difabel Magetan menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya untuk berpartisipasi dalam olahraga. Wahyu menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung pengembangan bakat olahraga di kabupaten ini.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas dan pelatihan agar atlet-atlet Magetan bisa lebih bersaing di tingkat nasional,” ujarnya.
Selain itu, ia juga berharap keberhasilan ini dapat menjadi awal dari pencapaian-pencapaian besar di masa depan. “Semoga prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi atlet-atlet lain di Magetan,” tutupnya. ***





Saat ini belum ada komentar