Hari Pahlawan 2025, Apresiasi Langkah Kepemimpinan Humanis Eri Cahyadi: Membina bukan Menghukum
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 10 Nov 2025
- comment 0 komentar

(foto: Hari Agung)
Langkah Eri Cahyadi juga mendapat dukungan dari kalangan legislatif. Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni menilai insiden tersebut sebagai human error dan memuji langkah cepat admin dalam bertanggung jawab. Ini menunjukkan bahwa pendekatan pembinaan mendapat dukungan luas dari berbagai pemangku kepentingan.
Pelajaran untuk Pemimpin Lain
Kasus ini memberikan beberapa pelajaran penting bagi para pemimpin di Indonesia:
1. Jangan Reaktif terhadap Tekanan Viral
Ketika sesuatu viral, tekanan untuk bertindak cepat dan tegas sangat besar. Namun, Eri menunjukkan pentingnya:
- Mendengarkan semua pihak
- Memahami konteks lengkap
- Tidak terpengaruh tekanan publik yang belum tentu proporsional
- Mengambil keputusan berdasarkan nilai dan prinsip, bukan popularitas
2. Investasi pada Pengembangan SDM
Eri konsisten dengan filosofinya bahwa media sosial bukan untuk popularitas, tetapi untuk edukasi. Dengan melindungi dan membina Hening, ia:
- Mempertahankan investasi organisasi pada SDM
- Menunjukkan bahwa pegawai adalah aset berharga
- Memberikan contoh nyata tentang pembinaan yang benar
3. Keberanian untuk Tidak Populer
Dalam era cancel culture, keputusan untuk tidak memecat seseorang yang viral karena kesalahan bisa tidak populer. Namun Eri menunjukkan keberanian moral untuk:
- Melindungi anak muda dari hukuman yang berlebihan
- Mengambil tanggung jawab sebagai pemimpin
- Menolak mengorbankan pegawai demi popularitas
Konteks Pengembangan Generasi Muda
Pentingnya Ruang untuk Tumbuh
“Ketika anak muda mengalami kegagalan, maka itu awal sebuah keberhasilan,” kata Eri. Pernyataan ini sangat penting dalam konteks pembinaan generasi muda:
- Pembelajaran melalui kesalahan: Penelitian psikologi menunjukkan bahwa pembelajaran paling mendalam terjadi saat kita membuat kesalahan dan diberi kesempatan untuk memperbaikinya
- Membangun resiliensi: Cara kita merespons kesalahan orang muda akan membentuk karakter dan ketahanan mental mereka
- Menghindari trauma psikologis: Hukuman yang terlalu berat atas kesalahan tidak disengaja dapat meninggalkan trauma dan menghambat potensi
Tanggung Jawab Pemimpin sebagai Mentor
Eri Cahyadi memahami perannya tidak hanya sebagai wali kota, tetapi juga sebagai mentor bagi generasi muda:
- Memberikan teladan tentang bagaimana menghadapi kesalahan
- Mengajarkan bahwa keberanian menghadapi masalah lebih penting dari menghindarinya
- Menunjukkan bahwa integritas lebih berharga dari popularitas




