Ponpes Sidoarjo Ambruk: Alat Berat Dikerahkan Usai Tidak Ada Tanda Kehidupan
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 9 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Tim SAR Gabungan Terus Lakukan Pencarian dan Evakuasi Korban
DIAGRAMKOTA.COM – Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian dan evakuasi korban akibat ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Hingga Jumat (3/10) pagi, total jumlah korban yang telah dievakuasi mencapai 108 orang. Dari jumlah tersebut, 103 orang berhasil selamat, 5 meninggal dunia, dan 59 lainnya masih dalam kondisi hilang.
Petugas gabungan mulai menerjunkan alat berat untuk mengevakuasi korban yang masih terjebak di bawah bangunan yang runtuh. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Pratikno, menyampaikan bahwa alat berat dikerahkan setelah petugas tidak lagi menemukan tanda-tanda kehidupan dari korban yang terjebak.
Sebelumnya, penggunaan alat berat dihindari karena khawatir material bisa menimpa korban yang masih hidup. Pratikno menjelaskan bahwa keluarga korban sudah diberitahu mengenai situasi ini dan setuju untuk menggunakan alat berat dengan sangat hati-hati.
Presiden Memerintahkan Pantauan Langsung
Pratikno menyampaikan bahwa dirinya diperintahkan oleh Presiden Prabowo untuk memantau langsung jalannya proses evakuasi. Ia menegaskan bahwa pemerintah telah mengerahkan sejumlah instansi seperti Basarnas, BNPB, hingga TNI dalam proses evakuasi korban yang masih terjebak di reruntuhan bangunan.
Pencarian dan pertolongan korban dilakukan secara hati-hati agar korban bisa ditemukan dalam kondisi selamat. Meski demikian, beberapa korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan saat ini sedang dirawat di rumah sakit.
Tidak Ada Lagi Tanda Kehidupan
Pratikno mengatakan bahwa sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan dari korban yang masih berada di bawah reruntuhan. Untuk itu, petugas akhirnya menerjunkan alat berat crane untuk mengangkat material bangunan ambruk agar para korban segera terevakuasi.
Meskipun begitu, ia tetap berharap para korban yang masih tertimbun bisa segera dievakuasi dalam kondisi selamat.
Tes DNA untuk Identifikasi Korban
Para orang tua korban bangunan ambruk Ponpes Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, mulai dites Deoxyribonucleic Acid (DNA), Kamis (2/10). Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menyampaikan bahwa pelaksanaan tes DNA dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit Siti Hajar Sidoarjo.
Tujuan dari tes DNA ini adalah untuk mencocokkan antara korban dengan orang tuanya. Setiap korban yang ditemukan akan langsung dilakukan tindakan penyelamatan dan dibawa ke rumah sakit untuk identifikasi lebih lanjut.
Presiden Berikan Bantuan untuk Keluarga Korban
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo turut berduka atas peristiwa ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny. Cak Imin menegaskan bahwa Presiden Prabowo meminta perhatian khusus atas insiden ini dan akan memberikan bantuan kepada keluarga korban.
Pengusutan Usai Pencarian Korban Selesai
Suharyanto menyampaikan bahwa pihak kepolisian akan mengusut permasalahan hukum terkait insiden ini. Namun, pengusutan ini akan dilaksanakan setelah pencarian dan pertolongan para korban selesai.
Ia menjelaskan bahwa pengusutan ini termasuk dalam domain kepolisian. Selain itu, beberapa pihak seperti orang tua, santri, dan pesantren telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
Terkait dengan kelalaian atau kesalahan dalam proses pembangunan, Suharyanto belum bisa menjelaskan penyebabnya. Ia menyampaikan bahwa pihaknya belum mendalami penyebabnya karena fokus pada tanggap darurat dan bencana. Saat ini, fokus utama adalah bagaimana korban bisa diselamatkan. ***
Saat ini belum ada komentar