Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » POLITIK » PNA di Persimpangan Sejarah, Pengamat Butuh Figur Baru

PNA di Persimpangan Sejarah, Pengamat Butuh Figur Baru

  • account_circle Diagram Kota
  • calendar_month Sen, 20 Okt 2025
  • comment 0 komentar

Kursi Tunggal di DPRA: Simbol Krisis Eksistensial PNA

DIAGRAMKOTA.COM – Satu kursi yang berhasil diraih Partai Nanggroe Aceh (PNA) dalam pemilu 2024 menjadi tanda bahwa partai ini kini berada di ambang eksistensi. Dulu, PNA pernah menjadi simbol harapan politik sipil pasca-konflik, tetapi kini keberadaannya terancam. Kursi tunggal tersebut menjadi penanda bahwa mesin partai melemah, figur sentral memudar, dan publik mulai beralih ke partai lain.

PNA awalnya lahir sebagai perlawanan sipil terhadap dominasi eks-GAM. Pada masa lalu, partai ini sempat mencicipi kemenangan eksekutif dan menembus parlemen dengan percaya diri. Namun, seiring waktu, partai ini menghadapi konflik internal, kasus hukum, dan fragmentasi kepemimpinan. Akibatnya, PNA kini berada di titik balik terbesarnya, dan muncul pertanyaan besar: apakah PNA masih relevan atau hanya tinggal bayang-bayang masa lalu?

Sejarah PNA: Dari Harapan ke Kekhawatiran

Partai Nanggroe Aceh didirikan pada tanggal 4 Desember 2011 sebagai respons atas konflik internal di Partai Aceh. Ketegangan memuncak menjelang Pilkada 2012 ketika Irwandi Yusuf, ketua umum saat itu, gagal memperoleh dukungan dari Partai Aceh untuk maju kembali sebagai gubernur. Awalnya bernama Partai Nasional Aceh, PNA dibentuk dengan tujuan menjadi wadah politik lokal yang lebih terbuka dan demokratis.

Dalam pemilu 2014, PNA berhasil meraih 4,7 persen suara dan 3 kursi di DPR Aceh, serta puluhan kursi di DPR Kabupaten/kota. Capaian ini menunjukkan keberhasilan membangun basis politik dari nol. Saat itu, PNA berhasil menarik simpati dari pemilih muda, aktivis sipil, dan komunitas yang ingin perubahan arah politik lokal.

Titik Balik yang Mengguncang

Tahun 2018 menjadi momen penting bagi PNA. Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh sekaligus Ketua Umum PNA, ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan suap Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA). Penangkapan ini bukan hanya pukulan hukum, tetapi juga gempa politik yang mengguncang fondasi partai.

Sebagai figur sentral, Irwandi selama ini menjadi poros pengambilan keputusan dan simbol kekuatan PNA. Namun, status hukumnya membuat komunikasi internal terhambat, dan partai pun terjebak dalam kebuntuan strategis. Pada 2019, Kongres Luar Biasa (KLB) digelar dan menetapkan Samsul Bahri Tiyong sebagai Ketua Umum baru. Langkah ini memicu babak baru, pertarungan legitimasi di meja hijau.

Menang di Pengadilan, Kalah di Pemilu

Meski Irwandi menang secara hukum, luka internal belum sembuh. Konsolidasi di akar rumput tersendat, dan resistensi dari kubu KLB masih terasa. Pemilu 2024 menjadi cermin pahit. PNA hanya meraih satu kursi di DPRA. Sementara Samsul Bahri Tiyong memilih jalan lain, maju ke DPR RI lewat Partai Golkar dan berhasil lolos ke Senayan.

Keterpurukan PNA bukan hanya soal elektabilitas, tapi akumulasi dari dua krisis, yaitu krisis moral akibat kasus korupsi, dan krisis struktural akibat perebutan legitimasi. Partai yang dulu digagas sebagai wadah politik pascakonflik kini terjebak dalam konflik internal yang berkepanjangan.

Pandangan Para Pengamat

Pengamat politik dari Universitas Malikussaleh, Teuku Kemal Fasya, memberi peringatan keras. “Jika friksi internal terus berlanjut, PNA akan hilang eksistensinya sebagai partai lokal potensial di Aceh,” ujarnya. Menurutnya, PNA memiliki platform politik yang menarik, tetapi daya tarik itu tidak akan bertahan lama jika konflik internal terus berlanjut dan tidak ada figur kuat yang mampu tampil sebagai pemimpin berani dan tegas seperti Irwandi Yusuf.

Kemal menekankan bahwa PNA harus mampu menjadi partai pembeda, bukan sekadar alternatif setelah PA. “Jangan sampai publik melihat PNA hanya sebagai bayangan dari partai lokal lain,” ujarnya.

Masa Depan PNA: Reformasi atau Hilang?

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kemal menyarankan agar PNA menghadirkan figur yang berani, tegas, dan memiliki kapasitas intelektual serta karisma politik. “Untuk sementara harus berasal dari eks GAM yang intelektualis dan karismatis,” saran akademisi Unimal ini.

Saat ini, isu bahwa Bupati Aceh Besar yang juga pendiri PNA, Muharram Idris alias Syeh Muharram ingin memimpin PNA sedang berkembang. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem) kabarnya telah memberi restu kepada Syeh Muharram.

Di tengah semua ini, PNA kini sedang berdiri di persimpangan sejarah. Apakah akan melakukan reformasi total, rekonsiliasi internal, bertransformasi menjadi gerakan sipil baru, atau justru menghilang dalam lanskap politik Aceh, meninggalkan ruang kosong yang dulu pernah diisi oleh ambisi dan janji.

Penulis

Berita Hari ini Terbaru dan Terkini Diagramkota.com

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Babak Baru Ibu Kota Jakarta, Gibran Akan Pimpin Kawasan Aglomerasi 

    • calendar_month Ming, 8 Sep 2024
    • account_circle Arie Khauripan
    • visibility 69
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – UU DKJ yang baru disahkan telah membuka babak baru bagi Ibu Kota Jakarta. Setelah tidak lagi menjadi Ibu Kota, Jakarta akan bertransformasi menjadi pusat ekonomi nasional dan global. Sementara wilayah aglomerasi Jakarta akan dipimpin oleh Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka. Tugas Gibran sebagai Ketua Dewan Aglomerasi Jakarta tertuang dalam Pasal 55 Ayat 3 […]

  • GIIAS Surabaya 2025: United E-Motor Tawarkan Diskon Puluhan Juta

    • calendar_month Rab, 27 Agu 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 67
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM — United E-Motor kembali membuat gebrakan di ajang GIIAS Surabaya 2025 dengan sederet promo spektakuler. Brand motor listrik yang sudah lima tahun hadir di pasar Indonesia ini menawarkan efisiensi operasional hingga hemat Rp5 juta per tahun, lengkap dengan program diskon besar-besaran dan hadiah menggiurkan. Direktur Integral Motor Indonesia, main dealer United E-Motor Jawa Timur, […]

  • Kapolri: SMA Kemala Taruna Bhayangkara dan SMA Global Darussalam Academy Siapkan Calon Pemimpin Harapan Bangsa

    • calendar_month Sen, 21 Jul 2025
    • account_circle Teguh Priyono
    • visibility 57
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo meresmikan SMA Kemala Taruna Bhayangkara dan SMA Global Darussalam Academy. Kedua sekolah unggulan ini menjadi yang pertama didirikan. “Suatu kebahagiaan yang luar biasa kita hari ini bisa berkumpul bersama untuk melaksanakan pembukaan dan peresmian angkatan bersama sekolah unggulan yang menjadi desain Bapak Presiden untuk membangun sekolah […]

  • Sudah 13 Kali Beraksi, Duo Curanmor Ini Akhirnya Tumbang di Tangan Polresta Sidoarjo

    • calendar_month Rab, 14 Mei 2025
    • account_circle Adis
    • visibility 71
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) lintas kecamatan di wilayah hukum Polresta Sidoarjo berhasil diringkus aparat kepolisian. Kedua pelaku diketahui telah melakukan aksinya di 13 tempat kejadian perkara (TKP) dengan modus menyasar motor yang terparkir di teras rumah maupun kos-kosan pada malam hingga dini hari. Dari catatan kepolisian, kedua pelaku telah beraksi di […]

  • Pemkot Malang Kolaborasi dengan Indosat Tingkatkan Digitalisasi UMKM

    • calendar_month Sel, 7 Okt 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 172
    • 0Komentar

    Inisiatif Digitalisasi UMKM di Malang DIAGRAMKOTA.COM – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengambil langkah nyata dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Malang melalui program pelatihan “Indosat Empowering UMKM”. Kolaborasi ini dilakukan bersama Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang. Acara yang berlangsung di Malang Creative Center pada Kamis (2/10/2025) bertujuan memberikan […]

  • Polisi Berbagi Gorengan Hingga Bersihkan Sampah Usai Aksi Mayday di Kota Malang, Netizen: Ini Baru Humanis

    • calendar_month Jum, 2 Mei 2025
    • account_circle Teguh Priyono
    • visibility 104
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Peringatan Hari Buruh Internasional (Mayday) 2025 di Kota Malang dengan tema “Merajut Kebersamaan untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja dan Produktivitas Nasional” “Mayday Is Kolaborasi Day” berlangsung damai dan tertib. Sebanyak 800 personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran, tenaga medis, hingga relawan diterjunkan untuk mengawal jalannya aksi. Pengamanan dipimpin langsung oleh […]

expand_less
Exit mobile version