Peran Tokoh-Tokoh Muda dalam Pembentukan Sumpah Pemuda
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Jum, 24 Okt 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Peringatan Hari Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober menjadi momen penting bagi bangsa Indonesia. Peristiwa ini tidak hanya mengingatkan masyarakat akan sejarah perjuangan para pendahulu, tetapi juga menegaskan semangat persatuan yang masih relevan hingga kini. Di balik peristiwa besar ini, terdapat tokoh-tokoh muda yang menjadi penggerak utama. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, namun memiliki satu tujuan bersama: membangun Indonesia Merdeka.
Tokoh Utama yang Menggerakkan Kongres Pemuda II
1. Soegondo Djojopoespito – Ketua Kongres
Soegondo Djojopoespito memegang peran penting sebagai ketua Kongres Pemuda II. Sebagai perwakilan dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), ia bertanggung jawab atas kelancaran seluruh proses rapat. Kepemimpinannya yang tegas dan moderat menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai kesepakatan bersama di tengah tekanan pemerintah kolonial Belanda.
2. Mohammad Yamin – Perumus dan Sekretaris
Mohammad Yamin adalah sosok yang sangat identik dengan lahirnya Sumpah Pemuda. Sebagai anggota Jong Sumatranen Bond, ia bertugas sebagai sekretaris kongres. Ia juga merupakan perumus utama teks Sumpah Pemuda yang ditulis secara spontan saat Sunario berpidato. Yamin berperan dalam menegaskan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
3. Wage Rudolf Soepratman – Pencipta Lagu Indonesia Raya
Meskipun bukan anggota inti panitia, kontribusi W.R. Soepratman sangat berharga. Ia menciptakan lagu Indonesia Raya, yang kemudian diperdengarkan secara instrumental pada penutupan kongres. Lagu ini menjadi simbol pemersatu yang membangkitkan semangat kebangsaan.
4. Djoko Marsaid – Wakil Ketua Kongres
Djoko Marsaid, perwakilan dari Jong Java, menjabat sebagai Wakil Ketua Kongres Pemuda II. Ia memainkan peran penting dalam menjembatani perbedaan pandangan antar peserta kongres yang berasal dari organisasi berbasis kedaerahan.
5. Amir Sjarifuddin – Bendahara
Amir Sjarifuddin, wakil dari Jong Bataks Bond, menjabat sebagai bendahara kongres. Ia aktif memberikan pandangan cerdas selama diskusi, khususnya terkait geopolitik dan ideologi perjuangan.
6. Sarmidi Mangoensarkoro – Pembicara
Sarmidi Mangoensarkoro berperan sebagai pembicara utama dalam Kongres Pemuda II. Ia menekankan pentingnya pendidikan demokratis yang mencerminkan kebangsaan, serta keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan rumah.
7. Sie Kong Liong – Penyedia Tempat Bersejarah
Di balik layar, Sie Kong Liong menyediakan tempat pertemuan para pemuda. Rumah yang ia sewakan di Jalan Kramat Raya 106 menjadi saksi bisu peristiwa penting ini. Lokasi tersebut kini menjadi Museum Sumpah Pemuda.
Makna dan Relevansi Sumpah Pemuda
Kisah para tokoh ini menunjukkan bahwa persatuan hanya bisa tercapai melalui kesediaan untuk menanggalkan ego kedaerahan demi cita-cita yang lebih besar: Satu Indonesia. Semboyan “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” masih relevan hingga hari ini.
Pada tahun 2025, Metro TV menggelar Jong Festival yang merayakan semangat Sumpah Pemuda. Acara ini menghadirkan narasumber inspiratif dan penampilan musik dari musisi ternama. Festival ini menjadi bentuk penghargaan terhadap perjuangan para tokoh muda yang telah membentuk fondasi bangsa Indonesia.





Saat ini belum ada komentar