Layanan Panic Button Kini Tersedia di Taman Supratman dan Alun-alun Kota Bandung
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Jum, 31 Okt 2025
- comment 0 komentar


DIAGRAMKOTA.COM – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung menghadirkan layanan tombol panik atau panic button di dua titik ruang publik, yakni Taman Supratman dan Palestine Walk (Alun-alun Bandung). Fasilitas tersebut merupakan bagian dari sistem Bandung Siaga 112.
Dengan menekan tombol panik di lokasi tersebut, warga bisa langsung terhubung secara dua arah dengan petugas Bandung Siaga 112 untuk melaporkan kondisi mendesak. Layanan panic button itu dirancang untuk respons cepat dan komunikasi interaktif antara masyarakat dan petugas.
“Panic Button ini berguna ketika terjadi hal mendesak di sekitar lokasi. Begitu tombol ditekan, sistem langsung terhubung ke Bandung Siaga 112 dan bisa dilakukan komunikasi dua arah, serta terpantau melalui CCTV,” kata Kepala Diskominfo Kota Bandung Yayan Ahmad Brilyana, Kamis (30/10/2025).
Kapan Boleh Gunakan Panic Button?
Dia menerangkan, situasi mendesak yang memungkinkan warga bisa memanfaatkan Panic Button saat situasi yang dapat mengancam keselamatan jiwa. Di antaranya jika terjadi kecelakaan, seseorang terkena stroke, serangan jantung, atau terjadi tindak kriminal berat.
Selama tidak mendesak, kata Yayan, warga bisa meminta bantuan kepada petugas di sekitar. “Dua lokasi ini dipilih karena merupakan ruang publik dengan tingkat mobilitas tinggi, sehingga rawan terhadap potensi gangguan keamanan dan keselamatan,” katanya.
Menurut Yayan, layanan panic button tersebut dihadirkan Diskominfo melalui kerja sama dengan PT Bali Towerindo. Dengan panic button tersebut, Pemkot Bandung berharap masyarakat merasa lebih aman dan terlindungi saat beraktivitas di ruang publik.
Perwakilan dari PT Bali Towerindo, Krisna menjelaskan, perangkat panic button dilengkapi dengan CCTV yang dapat digerakkan secara mekanis dari jarak jauh. Kamera itu dapat memutar horizontal, vertikal, hingga memperbesar atau memperkecil objek (zoom).
“Kalau ada warga yang melihat kecelakaan, keributan, atau gangguan ketertiban umum, cukup tekan tombol. Petugas bisa langsung berinteraksi dan menindaklanjuti dengan cepat, karena melalui Bandung Siaga 112 bisa langsung terkoneksi ke tim lapangan,” katanya.
Dia menambahkan, perangkat pada panic button juga memiliki dua jenis speaker, yakni untuk komunikasi dua arah dan untuk penyampaian pengumuman. Krisna menegaskan, perangkat ini juga diawasi secara berkala melalui sistem CCTV terintegrasi.
“Kami pastikan alat ini minim kerusakan. Kalau pun ada tindakan vandalisme, kami bisa langsung mengetahui melalui rekaman CCTV siapa pelakunya,” imbuh Krisna.***





Saat ini belum ada komentar