Fakta Baru Gunung Padang: Batu Raksasa Dibawa dari Jauh
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 8 Okt 2025
- comment 0 komentar

Penemuan Baru di Situs Gunung Padang Mengungkap Potensi Batuan Kolom
DIAGRAMKOTA.COM – Tim kajian dan pemugaran Situs Gunung Padang telah menemukan fakta baru terkait keberadaan batuan berkolom atau columnar joint di sejumlah titik yang berada tidak jauh dari area inti situs megalitikum tersebut. Temuan ini menjadi salah satu bukti penting dalam memahami asal usul dan struktur bangunan yang ada di lokasi tersebut.
Ketua tim kajian dan pemugaran Situs Gunung Padang, Ali Akbar, menyebutkan bahwa terdapat potensi sumber batuan columnar joint di dua lokasi, yaitu Ciukir di selatan situs dan Pasir Pogor di bagian utara. Menurutnya, temuan di Ciukir memiliki potensi yang lebih besar dibandingkan dengan lokasi lainnya. Ia menjelaskan bahwa hasil survei menunjukkan bahwa bentuk dan ukuran batuan di dua lokasi tersebut memiliki kemiripan dengan columnar joint yang ada di area inti Situs Gunung Padang.
Ali mengatakan bahwa kajian akan dilanjutkan dengan analisis laboratorium untuk memperoleh kepastian tentang sifat dan asal batuan tersebut. Dengan demikian, diperlukan data ilmiah yang lebih akurat agar dapat memastikan apakah batuan tersebut merupakan hasil alami atau buatan manusia.
Menurut Ali, temuan ini semakin memperkuat dugaan bahwa Situs Gunung Padang merupakan hasil karya budaya manusia, bukan bentukan alami. Ia menjelaskan bahwa batuan vulkanik berbentuk persegi lima dengan panjang hingga 100 meter itu dibawa dari lokasi lain untuk dijadikan material bangunan situs. Dalam pembuatannya, batuan dari aktivitas gunung api purba ini dipotong-potong sesuai ukuran yang diinginkan. Potongan-potongan itu kemudian disusun rapi, digunakan sebagai anak tangga, pilar-pilar, pembatas dinding, dan terasesing di setiap sisi.
Namun, seiring berjalannya waktu, sebagian susunan batuan itu kini telah runtuh. Hal ini menunjukkan perlunya tindakan pemugaran yang juga merupakan bagian dari upaya pelindungan terhadap situs sejarah tersebut. Ali menekankan bahwa pemugaran tidak hanya bertujuan untuk menjaga keutuhan struktur, tetapi juga untuk memastikan bahwa peninggalan sejarah ini tetap bisa dipelajari dan dinikmati oleh generasi mendatang.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberlanjutan Situs Gunung Padang
Beberapa faktor dapat memengaruhi keberlanjutan Situs Gunung Padang, antara lain:
- Perubahan iklim yang dapat mempercepat proses erosi pada batuan.
- Aktivitas manusia seperti pertanian atau pengembangan infrastruktur yang berpotensi merusak struktur bangunan.
- Gempa bumi yang bisa menyebabkan kerusakan pada struktur yang sudah rapuh.
- Proses alami seperti pergerakan tanah atau korosi batuan.
Dengan adanya temuan baru ini, para ahli dan arkeolog berharap dapat meningkatkan pemahaman tentang sejarah dan evolusi Situs Gunung Padang. Selain itu, mereka juga berupaya untuk memperkuat langkah-langkah perlindungan dan pelestarian agar situs ini tetap terjaga dan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat luas.
Langkah-Langkah yang Diperlukan untuk Pemugaran
Untuk memastikan keberhasilan pemugaran Situs Gunung Padang, beberapa langkah penting perlu dilakukan, antara lain:
- Survei lanjutan untuk mengidentifikasi semua area yang rusak atau rentan terhadap kerusakan.
- Analisis laboratorium untuk mempelajari komposisi dan sifat batuan secara lebih mendalam.
- Pembuatan rencana pemugaran yang mencakup teknik dan bahan yang sesuai dengan kondisi asli situs.
- Pelibatan masyarakat setempat dalam proses pemugaran dan pelestarian situs.
- Peningkatan kesadaran publik melalui edukasi dan kampanye tentang pentingnya melindungi situs sejarah.
Dengan pendekatan yang terencana dan kolaboratif, diharapkan Situs Gunung Padang dapat tetap menjadi warisan budaya yang bernilai tinggi dan menjadi bagian dari sejarah Indonesia yang tak ternoda.
Saat ini belum ada komentar