TNI AD: Kerusuhan Yalimo Dipicu Perselisihan Pelajar

Kondisi di Elelim, Yalimo, Papua Pegunungan Sudah Kembali Kondusif

DIAGRAMKOTA.COM – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana, menyatakan bahwa kondisi di Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan saat ini sudah kembali kondusif. Sebelumnya, wilayah tersebut sempat mengalami kerusuhan pada 16 September lalu.

Menurut Wahyu, kerusuhan itu berawal dari perselisihan antar pelajar di Elelim. Ia menegaskan bahwa permasalahan awal bukanlah hal yang besar. “Permasalahan awal bukan suatu hal yang besar,” ujarnya saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 20 September 2025.

Wahyu menjelaskan bahwa pertikaian antar pelajar di Yalimo disebabkan oleh komunikasi yang tidak terjalin dengan baik. Ia menilai, jika ada pendekatan yang tepat sejak awal, konflik ini bisa diantisipasi.

Ia menekankan pentingnya adanya tokoh agama atau tokoh masyarakat yang dapat memediasi konflik antar warga. Menurutnya, kehadiran tokoh yang menjadi panutan di suatu daerah sangat penting dalam menjaga persatuan. “Persatuan itu sangat-sangat mahal nilainya. Untuk itu, hal-hal yang bisa memicu pertikaian harus mulai diedukasi ke masyarakat,” ucap jenderal bintang satu ini.

Peristiwa Kerusuhan yang Memicu Pengungsian Warga

Sebelumnya, kerusuhan pecah di Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan. Laporan dari pihak kepolisian menyebutkan bahwa kerusuhan tersebut bermula dari kesalahpahaman antar pelajar SMA Negeri 1 Elelim. Bentrokan meluas hingga mengakibatkan sekitar 500 warga mengungsi ke Mapolres Yalimo.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar Cahyo Sukarnito, menyampaikan bahwa delapan orang terluka akibat kerusuhan yang terjadi di Elelim, Kabupaten Yalimo. Delapan orang yang terluka terdiri dari lima anggota TNI-Polri dan tiga warga sipil.

Selain korban luka, kerusakan materiil juga terjadi akibat kerusuhan ini. Sekitar 30 kios dan rumah warga dilaporkan hangus terbakar, 13 unit sepeda motor terbakar, serta satu mobil operasional Polres Yalimo rusak parah. Selain itu, enam unit rumah asrama dan satu mes perwira Polres Yalimo menjadi sasaran pembakaran.

Prajurit TNI Terkepung dan Dievakuasi

Dalam peristiwa kerusuhan di Yalimo, sebanyak enam personel Komando Pasukan Khusus atau Kopassus TNI AD sempat terkepung di belakang Pos Satgas Maleo, Kampung Pirip, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan. Prajurit tentara yang menjadi bagian dari Satgas Maleo tersebut kini telah dievakuasi.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, menyampaikan bahwa tiga personel mengalami luka parah, yaitu Sertu Nando Manurung, Sertu Kantum, dan Letda Inf Supardi. Mereka kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Er Dabi di Yalimo.

Pentingnya Edukasi dan Mediasi dalam Mengatasi Konflik

Peristiwa kerusuhan di Elelim menunjukkan betapa pentingnya pendekatan yang tepat dalam mengatasi konflik. Dari segi komunikasi, pemahaman antar masyarakat, dan peran tokoh setempat, semuanya menjadi faktor penentu dalam menjaga keharmonisan masyarakat.

Edukasi masyarakat tentang pentingnya persatuan dan toleransi perlu terus dilakukan. Selain itu, adanya mekanisme mediasi yang efektif dapat mencegah konflik yang lebih besar terjadi. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat di daerah-daerah rawan dapat hidup damai dan harmonis tanpa terganggu oleh konflik yang tidak perlu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *