Tradisi Sedekah Bumi di Gresik Dimeriahkan dengan 3,2 Ton Ayam dan Kehadiran Tokoh Nasional
DIAGRAMKOTA.COM – Di tengah perayaan tradisi yang kental akan nilai kebersamaan, warga Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, siap memperlihatkan keunikan budaya lokal dalam rangkaian acara Sedekah Bumi. Acara ini tidak hanya menjadi ajang syukuran atas hasil panen, tetapi juga menjadi momen penting untuk menjaga persatuan dan keakraban antar warga.
Puncak dari perayaan tahunan ini adalah kegiatan Gerebek Ayam, yang menampilkan jumlah ayam sebanyak 3,2 ton. Tidak hanya sekadar makan bersama, tradisi ini melibatkan seluruh warga dalam proses persiapan hidangan yang luar biasa besar. Selain itu, acara akan diakhiri dengan karnaval yang mengelilingi jalan utama desa, menciptakan suasana pesta yang meriah dan dinamis.
Kehadiran tokoh nasional seperti Senator DPD RI Lia Istifhama atau yang akrab disapa Ning Lia memberikan semangat tambahan bagi warga. Ia hadir langsung untuk menyapa dan memeriahkan acara, sekaligus memberikan apresiasi terhadap semangat masyarakat dalam melestarikan budaya lokal. “Tradisi lokal adalah fondasi kebersamaan masyarakat. Melalui kegiatan ini, warga tidak hanya merayakan rezeki, tetapi juga memperkuat ikatan persaudaraan,” ujar Ning Lia dalam sambutannya.
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh berbagai pejabat penting seperti Camat Menganti, Lurah Desa Sidowungu, Danramil, dan Kapolres Gresik. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya menjaga nilai-nilai budaya serta memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat.
Warga setempat sangat antusias dengan kehadiran Ning Lia. Mereka merasa bangga bisa bertemu langsung dengan tokoh nasional di desa mereka sendiri. “Ini adalah momen yang sangat berharga. Kehadirannya memberi semangat untuk terus menjaga tradisi Sedekah Bumi,” kata salah satu warga.
Dengan adanya karnaval, penggunaan 3,2 ton ayam, dan partisipasi tokoh nasional, perayaan Sedekah Bumi di Desa Sidowungu diprediksi akan menjadi salah satu acara budaya terbesar di Gresik pada tahun ini.
Beragam Aktivitas Budaya dan Sosial di Gresik
Perayaan Sedekah Bumi bukanlah satu-satunya aktivitas yang menarik di Gresik. Wilayah ini juga dikenal dengan berbagai inisiatif sosial dan budaya yang dilakukan oleh masyarakat dan instansi terkait. Beberapa contohnya termasuk program pemberdayaan ekonomi kreatif, kegiatan bakti sosial, serta upaya menjaga keamanan dan kesehatan warga.
Beberapa kegiatan lain yang juga mendapat perhatian antara lain:
- Pembangunan Masjid Al Yusuf di Driyorejo Gresik yang resmi dimulai dengan dihadiri Menteri Pertahanan.
- Anjangsana Satlantas Polres Gresik kepada para purnawirawan sebagai bentuk penghormatan.
- Bantuan perlengkapan mandi dan matras untuk warga binaan Rutan Gresik demi meningkatkan kesehatan dan kenyamanan.
- Evakuasi ular piton 3 meter di Kebomas Gresik yang sempat menimbulkan kekhawatiran warga.
- Tes kesamaptaan jasmani berkala yang digelar oleh Polres Gresik untuk menjaga kesiapsiagaan anggota kepolisian.
Selain itu, beberapa kegiatan lain seperti pemusnahan rokok ilegal oleh Bea Cukai Gresik dan penangkapan pelaku penyalahgunaan narkoba juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga hukum dan keamanan.
Kepedulian Terhadap Masyarakat
Gresik juga aktif dalam berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah program diskon BPHTB waris dan hibah yang diperpanjang hingga 17 Oktober 2025. Ini menjadi langkah strategis untuk membantu masyarakat dalam hal administrasi kependudukan.
Selain itu, adopsi bayi temuan di Manyar Gresik yang dilakukan oleh 40 pasangan suami istri menunjukkan rasa empati dan kepedulian masyarakat terhadap anak-anak yang kurang beruntung.
Tidak hanya itu, kegiatan bakti transportasi dalam rangka peringatan Harhubnas ke-55 juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan dan keteraturan lalu lintas.
Dengan berbagai inisiatif dan kegiatan yang terus berjalan, Gresik terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga keharmonisan masyarakat, menjaga kebudayaan lokal, serta meningkatkan kualitas hidup warga.