DIAGRAMKOTA.COM – Jawa Timur kembali dipercaya menjadi tuan rumah Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2025 yang dibuka di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jumat (12/9).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan FESyar bukan sekadar acara seremonial, melainkan gerakan sosial-ekonomi lintas sektor. “FESyar dapat meningkatkan kesadaran, mengubah paradigma dari sekadar transaksi halal menjadi gaya hidup halal, serta mendorong lahirnya budaya ekonomi umat yang produktif, mandiri, dan adaptif terhadap era digital,” ujarnya.
Khofifah menambahkan, posisi Jatim sebagai pusat ekonomi syariah nasional didukung potensi demografi, infrastruktur pesantren, dan sertifikasi halal produk.
“Jawa Timur memiliki lebih dari 7.300 pesantren, 4.400 di antaranya sudah memiliki rekening syariah, serta 460 ribu sertifikasi halal dari lebih 1 juta produk. KIH Sidoarjo juga menjadi kawasan industri halal pertama dan terbesar di Indonesia,” jelasnya.
Meski capaian signifikan, Khofifah menilai masih banyak tantangan, terutama rendahnya inklusi keuangan syariah nasional (13,41%) dan literasi syariah (43,42%). “Mari kita bersama mewujudkan ekonomi syariah yang kuat dan inklusif di Jawa Timur,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bank Indonesia bersama pemangku kepentingan meluncurkan program Satu Gerbang (Sinergi Amanah Tumbuh Unggul sebagai Gerakan Ekonomi Syariah Regional Jawa Bangkit) melalui tiga pilar: Halalan, Siaga, dan Cemerlang.
“Satu Gerbang menjadi gerakan kolektif dari pemerintah, pesantren, pelaku usaha, akademisi hingga masyarakat, untuk menjadikan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara ekonomi syariah,” tambah Khofifah.
Kepala Departemen Ekonomi Syariah BI Pusat Imam Hartono menegaskan Jawa Timur memiliki posisi strategis. “Kalau FESyar Jawa tidak boleh pindah, harus tetap di Jawa Timur. Ini embrio dari ISEF yang kini digelar di Jakarta,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BI Jatim Ibrahim menyampaikan target business matching FESyar 2025 mencapai Rp25 miliar pembiayaan dan Rp10 miliar perdagangan. “Alhamdulillah baru hari pertama, pembiayaan sudah Rp15,38 miliar dan perdagangan Rp7,9 miliar, melebihi capaian tahun lalu,” ungkapnya. (dk/nw)