DIAGRAMKOTA.COM – Suasana internal GMNI Surabaya memanas menjelang pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) yang dijadwalkan berlangsung Jumat, 30 Mei 2025. Ketegangan meningkat pasca pernyataan resmi dari Virgiawan Budi yang menyatakan siap maju sebagai calon Ketua Cabang dan berhadapan dengan kelompok pendukung Prima Dwi Dzaldi, eks ketua demisioner.
Menurut Richard Andrean Santoso, Wakil Ketua Bidang Advokasi DPC GMNI Surabaya, dinamika yang terjadi tidak terlepas dari posisi strategis Surabaya sebagai cabang historis dan hubungan erat dengan Sekjen DPP GMNI, Dendy. “Restu Mas Dendy penting, karena GMNI juga penting bagi DPP hari ini,” ujar Richard saat diskusi di Joglo UNTAG, Selasa (27/5).
Konsolidasi dan Stabilitas Jadi Taruhan
Richard menilai bahwa kestabilan GMNI di akhir periode Arjuna Putra Aldino sebagai Ketua Umum DPP harus dijaga. Menurutnya, Dendy bukan sosok yang suka kegaduhan dan pasti akan mendorong penyelesaian konflik di Surabaya.
“Pasti dicari figur yang bisa menjaga keseimbangan organisasi. Bukan sekadar soal dukungan, tapi soal siapa yang bisa dipercaya,” tambahnya.
Sementara itu, Fadil Gheantoro selaku Steering Committee (SC) Konfercab menyatakan kekecewaannya atas dinamika yang terlalu panas. Ia menekankan perlunya menjaga nilai-nilai luhur organisasi. “Jangan sampai Konfercab seperti rebutan tulang ikan lumba-lumba. Itu tidak sesuai spirit ideologis Bung Karno,” ujarnya.
Isu Nasional Ikut Membayangi
Konstelasi di Surabaya dinilai ikut dipengaruhi situasi internal DPP yang belum stabil paska Kongres Ambon 2019. Banyak cabang di Jawa Timur dan provinsi lain juga telah menggelar konferensi luar biasa sebagai respon lambatnya proses regenerasi dan kekhawatiran terkait SK keabsahan kepengurusan.
Namun Fadil menegaskan, GMNI Surabaya akan mengambil langkah berdasarkan kebutuhan internal, bukan karena tekanan dari pusat. “Kita tetap kritis. Tidak semua keputusan DPP harus diikuti mentah-mentah,” tegasnya.
Restu Bukan Soal Kedekatan
Richard menambahkan bahwa dukungan DPP tidak otomatis diberikan berdasarkan hubungan personal. “Saya kira Mas Dendy akan lebih mempertimbangkan siapa yang mampu menjaga kestabilan GMNI ke depan,” pungkasnya. (@)