Implementasi Strategi Penurunan Pengangguran, Disnaker Sidoarjo Apresiasi Job Fair Hibrid 2025 oleh Pemkab Sidoarjo

DAERAH756 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM — Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sidoarjo mengapresiasi pelaksanaan Job Fair Hibrid 2025 yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo di GOR Sidoarjo dari tanggal 27-28 mei 2025. Kegiatan ini dinilai sebagai langkah strategis yang sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran dan memperluas akses lapangan kerja.

Kepala Disnaker Sidoarjo, Ainun Jariyah, menyatakan bahwa job fair merupakan agenda nasional yang wajib dilaksanakan di daerah, karena menjadi bagian dari upaya bersama membuka peluang kerja seluas-luasnya. “Job fair ini sudah menjadi semangat pusat, maka di tingkat daerah pun harus terus dilaksanakan dan didukung penuh,” ujarnya, Senin(27/05/2025).

Job Fair Hibrid 2025 dikemas dalam dua format, yakni luring dan daring, sehingga memudahkan para pencari kerja dari berbagai kalangan untuk mengikuti proses rekrutmen. “Dengan model hibrid ini, aksesnya lebih luas. Bagi yang tidak bisa datang ke lokasi tetap bisa melamar pekerjaan secara online,” terang Ainun.

Puluhan perusahaan ikut ambil bagian dalam job fair tersebut, membuka ribuan lowongan kerja dari berbagai sektor. Ini menjadi peluang besar, terutama bagi para lulusan baru dan pencari kerja usia produktif di Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya.

Tidak hanya kegiatan skala besar seperti di GOR, Disnaker Sidoarjo juga konsisten melaksanakan job matching di tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK). Menurut Ainun, kegiatan ini memiliki fungsi yang sama dengan job fair, namun dengan sasaran yang lebih spesifik dan langsung ke sumber pencari kerja.

“Job matching di SMK bertujuan mempertemukan langsung lulusan dengan dunia industri. Ini bagian dari strategi kami agar penyerapan tenaga kerja tidak hanya terpusat, tapi merata hingga ke tingkat sekolah,” jelasnya.

Selain itu, Disnaker Sidoarjo juga menggandeng Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) dalam pelatihan keterampilan berbasis kebutuhan industri. BPVP rutin melakukan pemetaan industri agar pelatihan yang diberikan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan lapangan kerja.

“Hampir 80 persen peserta pelatihan BPVP terserap ke dunia industri. Ini angka yang sangat signifikan dan tentunya sangat membantu kami dalam menurunkan angka pengangguran di Sidoarjo,” kata Ainun.

Ia menambahkan, program prioritas Bupati Sidoarjo untuk menciptakan 100 ribu lapangan kerja tidak hanya mengandalkan job fair. Disnaker juga menggerakkan penyerapan tenaga kerja melalui berbagai jalur seperti PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu), outsourcing, dan pelatihan berbasis kompetensi.

“Semua strategi ini merupakan bentuk implementasi nyata. Kami bergerak dari berbagai arah, dengan sinergi semua pihak. Kami optimis angka pengangguran di Sidoarjo dapat terus ditekan,” pungkasnya.(Dk/di)