Maraknya Perang Sarung , Ini Tanggapan Ketua Fraksi PKB Surabaya

LEGISLATIF621 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COMDPRD Surabaya menyoroti adanya perang sarung yang terjadi di beberapa daerah di Kota Pahlawan khususnya pada masa Ramadhan 2025.

Awalnya, perang sarung merupakan permainan tradisional yang sering dilakukan oleh anak-anak dan remaja, terutama saat bulan Ramadhan.

Namun, di beberapa tempat, kegiatan ini berkembang menjadi ajang tawuran yang berbahaya dan memicu keresahan masyarakat.

Di Surabaya, perang sarung sering terjadi di berbagai kawasan, terutama di daerah perkampungan. Beberapa lokasi yang kerap menjadi titik perang sarung antara lain di daerah Tambaksari, Kenjeran, dan Rungkut.

Anggota Komisi A DPRD Surabaya Tubagus Lukman, menyoroti fenomena perang sarung yang marak terjadi selama Ramadhan. Ia menilai aksi ini unik, tetapi bertentangan dengan nilai-nilai bulan suci.

Baca Juga :  DPRD Surabaya Warning Pemkot, Soroti Anggaran Fantastis Data Center

“Seharusnya mereka sadar bahwa ini bulan penuh rahmat, berkah, dan ampunan. Ini tugas kita semua, bukan hanya aparat keamanan,” kata Lukman pada Kamis 6 Maret 2025.

Ia mengapresiasi peran Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang turut melerai aksi perang sarung di Rungkut. Menurutnya, pola kerja sama antara aparat, Satpol PP, dan ormas perlu diperkuat untuk menekan fenomena ini.

“Ormas seperti Banser, Pemuda Pancasila, bisa diajak kerja sama untuk memberantas aksi perang sarung ini. Terutama di daerah pinggiran yang jauh dari jangkauan aparat,” ujarnya.

“Saya berharap ada sinergi yang lebih erat antara kepolisian, Satpol PP, dan ormas untuk menjaga keamanan selama Ramadan,” pungkas Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya ini. (*)