DIAGRAMKOTA.COM – Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi, S.H., S.I.K., MTCP, menegaskan pentingnya peran Paguyuban Pencak Silat sebagai pilar persatuan bangsa.
Hal ini disampaikan dalam Seminar Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Paguyuban Pencak Silat Kabupaten Tulungagung di Padepokan PSHT pada Sabtu (21/12/2024).
Dalam seminar tersebut, Kapolres menekankan bahwa pencak silat bukan hanya warisan budaya, tetapi juga alat untuk mempererat persaudaraan antarperguruan.
Ia mengajak seluruh perguruan pencak silat di Tulungagung untuk bersinergi mendukung visi besar Indonesia Emas 2045 dan menjaga ketertiban serta keamanan di masyarakat.
“Paguyuban pencak silat memiliki peran strategis dalam menjaga persatuan. Kita perlu memperkuat semangat kebersamaan demi mendukung kemajuan bangsa,” ujar Kapolres.
Ia juga mengingatkan pentingnya penyelesaian konflik antarperguruan secara damai.
Dalam rapat sebelumnya, telah disepakati bahwa setiap konflik harus diselesaikan melalui mediasi kekeluargaan. Jika mediasi gagal, penyelesaian akan dilakukan sesuai hukum yang berlaku.
Kapolres menambahkan, setiap kegiatan perguruan pencak silat wajib menghadirkan ketua perguruan dan perwakilan paguyuban untuk memastikan koordinasi dan keamanan. Hal ini diharapkan dapat mencegah potensi gesekan antarperguruan.
Seminar Kebangsaan ini merupakan upaya strategis untuk memperkuat kerja sama lintas perguruan pencak silat di Tulungagung.
Acara ini juga bertujuan menciptakan suasana yang aman dan kondusif di tengah masyarakat.
Paguyuban Pencak Silat Kabupaten Tulungagung menyambut baik arahan Kapolres dan berkomitmen untuk terus menjaga solidaritas.
Mereka percaya bahwa dengan semangat persatuan, pencak silat dapat menjadi salah satu kekuatan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
“Semangat persatuan ini harus kita jaga. Pencak silat adalah warisan budaya yang mampu menjadi perekat bangsa,” tutup Kapolres dalam sambutannya.(Dk/Yudi)
