Mekanisme Celup Tinta dalam Operasi Pasar Beras di Kota Kediri

DAERAH743 Dilihat

Diagram Kota Kediri Operasi Pasar Beras Pengendalian Inflasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Kediri bekerja sama dengan Bulog Kediri telah menggunakan mekanisme celup tinta untuk mencegah aksi borong oleh oknum.

Meskipun demikian, antusiasme warga sangat tinggi, sehingga jadwal operasi pasar dimajukan 30 menit. Lebih dari 500 orang antre di Kantor Kecamatan Kota, Kota Kediri untuk mendapatkan beras jenis premium dan medium yang disalurkan sebanyak 8 ton.

Camat Kota, Kota Kediri, Arief Cholisudin, mengungkapkan bahwa antusiasme warga sangat besar, dengan jumlah antrean mencapai 500 hingga 700 orang. Bahkan, beberapa warga rela antre sejak pukul 07.30 WIB, meskipun operasi pasar seharusnya dibuka pukul 09.00 WIB.

Baca Juga :  Murid SMPN 2 Tanggulangin dan SDN Kedungbanteng Sidoarjo Alami Gatal-Gatal Usai Terjang Banjir

“Dalam waktu yang singkat, 8 ton beras yang disiapkan habis terjual tepat pukul 11.00 WIB. Dari jumlah tersebut, 7 ton beras merupakan beras medium, sedangkan 1 ton lainnya adalah beras premium,” kata Arief, Selasa (27/2/2024).

Senentara itu, Pimpinan Cabang Bulog Kediri Imam Mahdi menjelaskan, bahwa metode celup tinta juga telah digunakan sejak awal pelaksanaan Operasi Pasar Beras Pengendalian Inflasi.

“Langkah ini diambil untuk mencegah oknum yang menjual kembali beras yang diperoleh dari operasi pasar kepada pihak lain,” terang Imam.

Selain itu, operasi pasar ini juga menerapkan pembatasan pembelian, di mana setiap orang hanya diperbolehkan membeli maksimal 2 kemasan beras dengan isi 5 kilogram.

Harga beras medium yang dijual adalah Rp 52.000 per kemasan 5 kilogram, sedangkan beras premium ditawarkan dengan harga Rp 69.500 per kemasan serupa.

Baca Juga :  50 Tahun IWAPI, DPC IWAPI Sidoarjo Bagikan MBG di SDN Terdampak Banjir 

Mekanisme celup tinta dalam operasi pasar beras di Kota Kediri merupakan langkah yang diambil untuk memastikan distribusi beras yang adil dan mencegah aksi borong oleh oknum.

Dengan adanya mekanisme ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh beras dengan harga yang terjangkau dan ketersediaan yang cukup. (dk/aden)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *