Duo Wening Jepank Gegerkan Solo di Waktu Malam Resmi Rilis Single Baru Berlabuh di Solo
- account_circle Arie Khauripan
- calendar_month 6 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Kota Solo kembali berdenyut dengan energi seni yang hangat dan penuh kejutan. Kali ini, sorotan publik tertuju pada Duo Wening Jepank, duo kebanggaan Kota Bengawan yang sukses mengguncang panggung Solo di Waktu Malam #6 di Koridor Ketandan, Pasar Gede.
Dalam gelaran yang dipadati penikmat musik dan wisatawan itu, Duo Wening Jepank tak hanya membawakan enam lagu bernapas Solo, tetapi juga menghadirkan kejutan manis peluncuran single terbaru mereka, “Berlabuh di Solo”, yang disambut tepuk tangan meriah dari para pengunjung.
Duo ini terdiri dari Wening Damayanti, pegiat pariwisata dan penggerak budaya yang telah lama menjadi wajah ramah Kota Solo, serta Mr. Jepank, musisi dan arranger yang dikenal dengan sentuhan musik kerakyatan yang hangat, jujur, dan sangat “ngrasani” Solo.
Kecintaan mereka terhadap kota kelahiran tak perlu diragukan. Hingga kini, mereka telah menciptakan lebih dari 20 lagu bertema Solo, menjadikan karya-karya mereka semacam “ensiklopedia musikal” tentang kehidupan, kenangan, dan pesona kota budaya ini.
Pada malam itu, lagu-lagu yang mereka bawakan tidak sekadar menghibur tetapi menghidupkan kembali aroma jalanannya, senyum warganya, hingga melodi kenangan yang hanya bisa ditemukan di Solo. Para penonton larut dalam suasana yang hangat, syahdu, sekaligus penuh kebanggaan.
“Berlabuh di Solo” menjadi puncak emosional penampilan mereka. Lagu ini ditulis sebagai ungkapan rasa syukur dan cinta akan kota yang selalu menjadi rumah untuk pulang. Melodi tenang yang berjumpa dengan lirik puitis membuat lagu ini langsung terasa seperti “lagu wajib” bagi siapa pun yang pernah jatuh cinta pada Solo.
Lebih dari sekadar pertunjukan, aksi panggung Duo Wening Jepank menjadi bukti kontribusi nyata mereka dalam memperkaya dunia seni dan pariwisata Solo. Dengan katalog lagu yang terus bertambah, mereka bertekad membawa keindahan dan karakter khas wong Solo kepada masyarakat yang lebih luas baik di dalam maupun luar kota.
Duo Wening Jepank sekali lagi membuktikan bahwa musik bukan hanya hiburan, tetapi juga jembatan yang menghubungkan manusia dengan identitas kotanya. Dan malam itu, Solo benar-benar menjadi tempat berlabuh yang paling indah. (dk/chan)
- Penulis: Arie Khauripan




