DIAGRAMKOTA.COM – Tahun ajaran baru di SDN Ngagel Rejo 3 dipenuhi canda dan tawa dari para murid baru.
Suasana semakin meriah dengan kehadiran kakak-kakak kelas dari kelas 2 hingga kelas 6 yang ikut menyambut.
Orang tua wali murid, kebanyakan ibu-ibu, juga tampak ceria berbincang-bincang tentang liburan panjang anak-anak mereka.
Dian, seorang wali murid, mengungkapkan kegembiraannya karena anaknya, Adiva, diterima di kelas 1A.
“Saya sangat senang anak saya diterima di SDN Ngagel Rejo 3,” katanya. Lisa, wali murid lainnya, juga merasa senang karena anaknya, Rafa, masuk di kelas 1B yang dekat dengan tempat tinggal mereka.
Namun, tidak semua wali murid mendapatkan seragam gratis. Leni, ibu dari seorang siswa kelas 1B, mengungkapkan bahwa anaknya tidak mendapatkan seragam karena mereka bukan keluarga MBR.
Berbeda dengan Bu Suyatin, yang merasa sangat gembira karena anaknya, Achmad Arya Firmansyah, mendapatkan seragam dan fasilitas lain dari pemerintah kota sebagai keluarga MBR.
“Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah kota yang telah membantu sekolah dengan segala fasilitasnya untuk keluarga tidak mampu,” ujarnya. Namun, ada seorang ibu yang nyeletuk, menyarankan agar seragam diberikan bukan hanya kepada keluarga MBR saja.
Dalam wawancara dengan Diagramkota.com, kepala sekolah SDN Ngagel Rejo 3, Ibu Sri Winarni, S.Pd., menjelaskan bahwa sekolah memiliki dua kelas untuk setiap tingkat, yaitu kelas A dan B. SDN Ngagel Rejo 3 juga menerima siswa dengan kebutuhan khusus dan menyediakan kelas khusus bagi mereka.
Menanggapi pertanyaan tentang perluasan sekolah untuk menambah daya tampung murid, Ibu Sri Winarni menyambut baik ide tersebut tetapi mengakui adanya kendala kekurangan pengajar.
Bu Diah, guru pendamping khusus, menambahkan bahwa sekolah mendapatkan bantuan guru dari P3K untuk mengatasi kekurangan tenaga pengajar.
“Kami sangat terbantu dengan adanya guru dari P3K yang mengisi kekosongan pengajar di SDN Ngagel Rejo 3,” pungkas Ibu Sri Winarni. (dk/romo)