Perubahan Harga Pangan di Jawa Timur Alami Kenaikan
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 12 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Harga sejumlah bahan pangan di Jawa Timur hari ini tercatat mengalami kenaikan dibandingkan dengan harga kemarin. Data yang dirilis oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan bahwa dari 25 komoditas yang dipantau, sebanyak 16 komoditas mengalami kenaikan harga sementara 9 komoditas lainnya mengalami penurunan.
Komoditas yang Mengalami Kenaikan
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain:
– Garam konsumsi meningkat sebesar 1,25% menjadi Rp9.383 per kg.
– Kedelai biji kering (impor) naik 0,42% menjadi Rp9.792 per kg.
– Beras premium mengalami kenaikan sebesar 0,09% menjadi Rp14.843 per kg.
– Daging ayam ras naik 0,76% menjadi Rp34.900 per kg.
– Bawang putih bonggol meningkat 0,45% menjadi Rp30.283 per kg.
Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan terbesar adalah cabai rawit merah, yang naik sebesar 3,56% menjadi Rp22.839 per kg.
Komoditas yang Mengalami Penurunan
Sementara itu, beberapa komoditas lainnya mengalami penurunan harga, seperti:
– Daging kerbau segar (lokal) turun 100% menjadi Rp0 per kg.
– Daging kerbau beku (impor luar negeri) juga turun 100% menjadi Rp0 per kg.
– Minyakita mengalami penurunan sebesar 0,25% menjadi Rp16.744 per liter.
– Ikan tongkol turun 1,45% menjadi Rp31.141 per kg.
– Cabai merah besar mengalami penurunan sebesar 2,19% menjadi Rp53.326 per kg.
Daftar Lengkap Harga Bahan Pangan
Berikut daftar lengkap harga 25 bahan pangan di Jawa Timur berdasarkan data Bapanas pada 12 November 2025 pukul 12.46 WIB:
– Daging sapi murni: Rp119.960 per kg (turun 0,13%)
– Cabai merah besar: Rp53.326 per kg (turun 2,19%)
– Cabai merah keriting: Rp50.288 per kg (naik 2,02%)
– Bawang merah: Rp37.835 per kg (naik 0,09%)
– Ikan kembung: Rp35.515 per kg (turun 0,43%)
– Daging ayam ras: Rp34.900 per kg (naik 0,76%)
– Ikan bandeng: Rp32.882 per kg (naik 0,76%)
– Ikan tongkol: Rp31.141 per kg (turun 1,45%)
– Bawang putih bonggol: Rp30.283 per kg (naik 0,45%)
– Telur ayam ras: Rp27.932 per kg (turun 0,03%)
– Cabai rawit merah: Rp22.839 per kg (naik 3,56%)
– Minyak goreng kemasan: Rp19.825 per liter (naik 0,14%)
– Minyak goreng curah: Rp17.817 per liter (naik 0,38%)
– Minyakita: Rp16.744 per liter (turun 0,25%)
– Gula konsumsi: Rp16.382 per kg (naik 0,23%)
– Beras premium: Rp14.843 per kg (naik 0,09%)
– Beras medium: Rp12.854 per kg (turun 0,02%)
– Beras SPHP: Rp12.037 per kg (naik 0,05%)
– Tepung terigu kemasan: Rp11.533 per kg (naik 0,69%)
– Kedelai biji kering (impor): Rp9.792 per kg (naik 0,42%)
– Garam konsumsi: Rp9.383 per kg (naik 1,25%)
– Tepung terigu (curah): Rp8.862 per kg (naik 0,14%)
– Jagung tingkat peternak: Rp6.268 per kg (naik 1,29%)
– Daging kerbau beku (impor luar negeri): Rp0 per kg (turun 100,0%)
– Daging kerbau segar (lokal): Rp0 per kg (turun 100,0%)
Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Harga
Perubahan harga pangan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti musim, pasokan, dan permintaan. Beberapa komoditas seperti garam dan cabai rawit mengalami kenaikan harga karena adanya fluktuasi pasokan dan permintaan yang tinggi. Sementara itu, komoditas seperti daging kerbau segar dan beku mengalami penurunan harga karena adanya kelebihan pasokan atau perubahan kebijakan.
Prediksi dan Tindakan yang Diperlukan
Pengamat ekonomi memprediksi bahwa perubahan harga pangan akan terus berlangsung seiring dengan perubahan iklim dan kondisi ekonomi makro. Untuk menghadapi hal ini, pemerintah dan pelaku usaha perlu melakukan langkah-langkah strategis seperti meningkatkan produksi lokal, memperkuat distribusi, serta memberikan subsidi untuk menjaga stabilitas harga. ***





Saat ini belum ada komentar