Percepatan Proyek Drainase untuk Menghadapi Ancaman Banjir di Surabaya
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Jum, 7 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Surabaya, kota yang terkenal dengan kepadatan penduduk dan aktivitas ekonomi yang tinggi, kini tengah menghadapi tantangan baru dalam bentuk ancaman banjir. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi telah mengambil langkah tegas dengan meminta para kontraktor untuk bekerja lembur demi mempercepat penyelesaian proyek infrastruktur penting.
Instruksi dari Pemkot Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi memberikan perintah langsung kepada Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) untuk segera menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur yang menjadi bagian dari sistem pengendalian banjir. Langkah ini dilakukan sebagai upaya antisipatif menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi mulai November 2025 hingga Januari 2026.
Kepala DSDABM, Syamsul Hariadi, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima instruksi untuk mempercepat pekerjaan drainase dan pembangunan rumah pompa. “Diminta lembur kontraktornya, kalau bisa 24 jam,” ujarnya.
Proyek Infrastruktur yang Masih Berjalan
Beberapa proyek besar masih dalam proses pengerjaan, termasuk pembangunan rumah pompa dan box culvert. Menurut Syamsul, sebagian besar proyek yang belum selesai adalah pekerjaan berskala besar. “Yang kecil-kecil insyaallah sudah 70 persen selesai. Dan nanti 90 persen selesai di akhir November ini,” jelasnya.
Adapun lima titik lokasi rumah pompa yang sedang dikerjakan antara lain di Menanggal, Ahmad Yani, Ketintang Madya, Karah, dan Rungkut Menanggal. Selain itu, proyek drainase di kawasan diversi Gunungsari dan Babat Jerawat juga masih dalam proses pengerjaan.
Strategi Percepatan Pekerjaan
Untuk mempercepat proses pengerjaan, DSDABM meminta kontraktor melakukan pengerjaan dari dua arah sekaligus. Contohnya di diversi Gunungsari, pekerjaan sepanjang 500 meter dikerjakan dari sisi barat dan timur agar dapat selesai lebih cepat.
Selain itu, tambahan jam kerja dan tenaga di lapangan juga diminta agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu. “Jadi itu upaya untuk percepatan dari dua sisi. Seperti yang saya sampaikan tadi. Yang kedua itu lembur, artinya tambah tenaga dan tambah material,” terang Syamsul.
Peningkatan Pengawasan dan Evaluasi
Percepatan pekerjaan tidak hanya dilakukan secara teknis, tetapi juga diiringi dengan peningkatan pengawasan. Rapat rutin akan digelar untuk menetapkan target per minggu, yang kemudian dievaluasi oleh konsultan pengawas. “Mudah-mudahan pertengahan Desember itu sudah bisa selesai,” ujar Syamsul.
Kesiapan Personel Lapangan
Selain infrastruktur, kesiapan personel lapangan juga menjadi fokus utama. Syamsul menegaskan bahwa selain membangun saluran, pihaknya juga menyiagakan satgas untuk siaga menghadapi kondisi cuaca ekstrem. ***





Saat ini belum ada komentar