Dana Rp 174 Juta untuk Perbaikan Rumah Rusak Akibat Bencana di Kabupaten Malang
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 12 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Bantuan dana sebesar Rp 174 juta telah diajukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang ke Pemprov Jawa Timur. Dana tersebut akan digunakan untuk memperbaiki 148 rumah yang rusak akibat bencana alam, khususnya angin puting beliung. Proses pengajuan berkas fisik dilakukan setelah perhitungan kerusakan memakan waktu cukup lama.
Kondisi Kerusakan dan Penggunaan Dana
Rumah-rumah yang rusak tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Malang. Dalam penjelasannya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Malang Wahyuningdyah menyebutkan bahwa dana yang diajukan akan digunakan untuk membeli material seperti galvalum, spandek, kayu, dan genting. Hal ini karena mayoritas kerusakan terjadi pada bagian atap rumah.
Namun, Dyah juga menyadari bahwa dana yang diajukan belum cukup untuk mengcover seluruh kerugian warga terdampak bencana. Oleh karena itu, ia menyarankan agar dana desa dioptimalkan sebagai solusi tambahan. Dengan demikian, masyarakat yang terkena dampak bencana bisa mendapatkan bantuan lebih cepat dan efektif.
Peristiwa Terbaru yang Mengguncang Wilayah
Beberapa waktu lalu, sebuah warung milik Siti Solikah di Desa Tamanasri, Kecamatan Ampelgading, rusak setelah tertimpa pohon mahoni setinggi 15 meter dengan diameter 20 sentimeter. Kerugian mencapai sekitar Rp 10 juta. Kejadian ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di daerah ini.
Selain angin puting beliung, musim hujan sering diiringi banjir, longsor, dan bencana lainnya. Sebelumnya, angin puting beliung juga telah merusak 157 rumah di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau awal November lalu. Kejadian-kejadian ini membuktikan bahwa wilayah Kabupaten Malang sangat rentan terhadap bencana alam.
Upaya Pencegahan dan Edukasi Masyarakat
Untuk menghadapi ancaman bencana, BPBD Kabupaten Malang terus berupaya melalui program desa tangguh bencana (Destana). Namun, penambahan Destana setiap tahun tidak signifikan karena terkendala anggaran. Meski begitu, Destana tetap menjadi salah satu solusi penting dalam mengedukasi masyarakat agar siap menghadapi bencana.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan menjelaskan bahwa edukasi masyarakat saat bencana tiba-tiba datang sangat penting. Dengan pengetahuan yang cukup, masyarakat bisa lebih siap dan mampu menanggulangi dampak bencana secara mandiri.
Persiapan dan Tindakan Darurat
Selain itu, BPBD juga terus melakukan persiapan dan tindakan darurat. Misalnya, beberapa kali pohon tumbang di berbagai wilayah Kabupaten Malang dalam sepekan terakhir. Hal ini memicu kekhawatiran akan potensi bencana yang semakin meningkat.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang bahkan telah menyiapkan dana sebesar Rp 300 juta untuk korban pohon tumbang. Namun, dana tersebut hanya bisa digunakan dalam kondisi tertentu dan tidak mencakup semua kerusakan yang terjadi.
Kesiapan Aparatur dalam Menghadapi Bencana
Pihak kepolisian dan instansi terkait juga telah menyiagakan personel guna menangani berbagai bentuk bencana. Misalnya, 250 personel Polres Malang siaga untuk tangani bencana. Selain itu, BPBD Kota Malang juga mengimbau warga bantaran sungai untuk waspada terhadap ancaman banjir.
Kejadian-kejadian seperti ini menunjukkan bahwa masyarakat dan aparat harus terus bersiap menghadapi bencana alam yang semakin sering terjadi. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait, diharapkan dapat meminimalisir risiko dan kerugian akibat bencana. ***

Saat ini belum ada komentar