Bendungan Manikin Dibangun di Kupang? Ini 3 Alasan Utama Kabupaten Terdepan di NTT!
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 20 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Pengembangan infrastruktur di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menunjukkan kemajuan yang mencolok.
Setelah berbagai inisiatif strategis diluncurkan dalam beberapa tahun terakhir, kini sebuah bendungan terbaru kembali dibangun untuk memperkuat ketahanan air, mendukung sektor pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Waduk ini dibangun di salah satu wilayahpaling berkembang di NTT, area yang dikenal sebagaidaerah termaju keempat dan memiliki UMK sekitar Rp2,3 jutaan.
Proyek berukuran besar ini direncanakan untuk ditujukanrampung pada tahun 2028, dan diharapkan akan menjadi infrastruktur utama untuk perkembangan ekonomi setempat.
Waduk Baru untuk Ketersediaan Air dan Pertanian
Keberadaan bendungan ini merupakan bagian dari rencana besar pemerintah untuk meningkatkan pasokan air baku, irigasi, serta pengendalian banjir di daerah tersebut.
Berkembangnya pusat-pusat ekonomi dan meningkatnya jumlah penduduk membuat kebutuhan akan pasokan air yang tetap semakin mendesak.
Melalui inisiatif ini, pemerintah menjamin bahwa penduduk setempat dapat merasakan manfaat langsung, khususnya bagi sektor pertanian yang selama ini sangat tergantung pada curah hujan musiman.
Menyiram Tiga Wilayah Irigasi: Total Luas Lebih dari 500 Hektar
Salah satu kelebihan bendungan ini adalah kemampuannya untuk menyediakan air kepada wilayah tertentu.tiga Daerah Irigasi (D.I)dengan luas keseluruhan lebih dari570 hektare. Berikut rinciannya:
1. D.I Tuahanat – 100 hektar
Sistem irigasi ini akan mendapatkan pasokan air yang konsisten, sehingga mampu meningkatkan hasil pertanian penduduk, terutama komoditas palawija dan hortikultura.
Akses air sepanjang tahun diperkirakan mampu meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat dibandingkan dengan keadaan sebelumnya.
2. D.I Manikin – 437 Hektar
Ini merupakan area irigasi terluas yang akan dilayani oleh bendungan baru.
Dengan area yang luas, pasokan air dari bendungan akan menjadi sumber utama untuk meningkatkan kemandirian pangan di tingkat kabupaten.
Selain itu, kesempatan bisnis pertanian modern diharapkan semakin berkembang pesat.
3. D.I Manumuti – 33,86 hektar
Meskipun areanya tidak seluas dua wilayah sebelumnya, D.I Manumuti tetap menjadi prioritas karena sifat wilayahnya yang sering mengalami kekeringan.
Dengan adanya bendungan, permasalahan tersebut bisa diselesaikan secara terus-menerus.
Dampak Ekonomi: Upah Minimum yang Tinggi, Infrastruktur Semakin Maju
Daerah keempat yang maju di NTT ini memang terkenal dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil.
Dengan UMK sekitar Rp2,3 jutaan, tingkat kesejahteraan pekerja di kawasan ini secara umum lebih baik dibandingkan beberapa wilayah lain di provinsi tersebut.
Kehadiran bendungan yang baru semakin memperkuat daya tarik investasi—mulai dari sektor pertanian, pengolahan sumber daya alam, hingga bidang pariwisata.
Infrastruktur yang memadai akan menjadi dasar yang sangat penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi setempat.
Ditargetkan Rampung Tahun 2028
Pembangunan bendungan ini dilakukan dengan perencanaan yang matang dan mematuhi standar konstruksi yang baik.
Pemerintah menetapkan tujuan penyelesaian padatahun 2028, termasuk perbaikan saluran irigasi, fasilitas pendukung, serta penguatan wilayah tepi.
Jika berjalan sesuai rencana, bendungan ini akan menjadi salah satu infrastruktur penting bagi NTT dalam dua puluh tahun mendatang.
Harapan Besar untuk Masyarakat
Selain peningkatan ketahanan pangan, kehadiran bendungan ini juga memberi kesempatan:
Peningkatan pendapatan petani
Pembukaan lapangan kerja baru selama konstruksi hingga operasional
Peluang wisata air (agrowisata, pemancingan, dan rekreasi)
Pengurangan risiko kekeringanyang selama ini menjadi kendala tahunan
Masyarakat menerima positif pembangunan bendungan ini karena yakin akan menghadirkan perubahan nyata bagi generasi saat ini dan yang akan datang.***





Saat ini belum ada komentar